JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Satuan Pelaksana Terminal Lebak Bulus Hernanto Setiawan mengatakan bakal melakukan pengawasan terhadap kondisi kesehatan fisik pada sopir bus dan kru.
Hal itu dipersiapkan jelang meningkatnya jumlah penumpang di Terminal Lebak Bulus pada Libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.
"Pengawasan secara visual baik fisik seperti cek suhu dan mentalnya. Termasuk vaksinasi dan tes antigen," ujar Hernanto saat dikonfirmasi, Rabu (22/12/2021).
Baca juga: Penumpang Bus AKAP di Terminal Lebak Bulus Harus Sudah Divaksinasi Covid-19 Dosis Lengkap
Hernanto mengatakan, pengawasan pada awak bus dan kru itu juga bakal koordinasi dengan aparat baik TNI dan Polri.
"Tapi kalau untuk tes urine tidak dilakukan. Dari tenaga kesehatan tidak ada," ucap Hernanto.
Hernanto menegaskan, tes kesehatan para sopir sudah dilakukan oleh masing-masing perusahaan otobus (PO) yang ada di Terminal Lebak Bulus.
"Untuk tes PCR ataupun Antigen, mereka harus secara mandiri saja. Vaksin dan antigen dari perusahaan otobusnya," kata Hernanto.
Peningkatan penumpang menjelang libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 mulai terjadi di Terminal Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan.
Baca juga: 50 Armada Bus Disiapkan di Terminal Lebak Bulus untuk Hadapi Lonjakan Penumpang Saat Libur Nataru
Hernanto mengatakan, penumpang mulai meningkat 20 persen pada Rabu, kemarin atau H-3 libur Natal.
"Penumpang di Terminal Lebak Bulus H-3 ada peningkaan penumpang, cuma belum terlalu signifikan. Sekitar baru 20 persen dari harian 100 ada peningkatan 120 sampai 130," ujar Hernanto.
Hernanto mengatakan, peningkatan penumpang di Terminal Lebak Bulus diprediksi terus terjadi sampai hari Libur Natal 2021, terlebih Hari Natal jatuh pada akhir pekan.
"Ini kami prediksi menjelang H nanti terjadi peningkatkan kira-kira di atas 200 penumpang per hari. Kita lihat nanti ke depan saat hari H," ucap Hernanto.
Namun, Hernanto tak menampik jumlah penumpang di Terminal Lebak Bulus pada 2021 lebih rendah dibandingkan 2020.
Baca juga: Sub Terminal 1A Bandara Soekarno-Hatta Mulai Dioperasikan demi Cegah Kerumunan Penumpang
"Tahun kemarin saja sampai 300 ya akhir pekan. Kalau kita amati ini mungkin terjadi penurunan dari tahun lalu. Masyarakat sudah mulai sadar untuk pembatasan mobilitas dari pemerintah," kata Hernanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.