Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah 3 Bulan, Warga di Kampung Bandan Tak Dapat Air Bersih

Kompas.com - 23/12/2021, 15:57 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga di Kampung Bandan, Kelurahan Ancol, Jakarta Utara, sudah tiga bulan tidak mendapat pasokan air bersih untuk kehidupan sehari-hari.

Warga yang kekurangan air terpaksa harus membeli air bersih dari tempat isi ulang seharga Rp 5.000 per galon.

"Sudah tiga bulan (kekurangan air). Itu pun air kadang-kadang hidupnya, enggak bagus banget, hitam, enggak jernih, enggak layak pakai. Karena mayoritas air mati, jadinya beli Rp 5.000 per galon air isi ulang," ujar Wakil Ketua RT 009 RW 002 Kampung Bandan Kasno saat ditemui di lokasi.

Baca juga: Ironi Kelakuan Wisatawan dari Luar Negeri, Minta Karantina Gratis tetapi Berpenampilan Glamor

Kasno mengatakan, bantuan pasokan air bersih dari Palyja baru ada seminggu terakhir.

Sejak air bermasalah tiga bulan lalu, kata dia, tidak ada bantuan apa pun yang masuk ke kampungnya.

"Baru seminggu sampai dua minggu ini (bantuan dari Palyja). Itu pun karena Ketua RW baru saja, baru semingguan inilah dia masuk Palyja," kata dia.

Meskipun ada bantuan dari Palyja, kata dia, jumlah air yang dipasok tidak cukup.

Pasalnya, bantuan air hanya sekitar 1.000 liter yang ditempatkan di tiga titik, yakni di RT 002, 003, dan 009.

Padahal, kata Kasno, hampir 99,9 persen air di Kampung Bandan ini bermasalah.

Baca juga: Hal yang Memberatkan Tuntutan Nia Ramadhani, Figur Publik tapi Tak Beri Contoh Baik

Dalam waktu tiga bulan terakhir, kata dia, tidak ada aliran air bersih. Air bersih hanya ada pada jam-jam tertentu. Itu pun tak cukup memenuhi kebutuhan masyarakat.

Kasno mengatakan, setiap kali pihaknya menanyakan masalah air, jawaban yang selalu diberikan Palyja hanyalah karena ada perbaikan.

"Memang kemarin ada perbaikan di sini, tapi tidak mungkin lama sampai tiga bulan begini," kata dia.

Jawaban yang sama juga disampaikan pihak kelurahan saat warga melaporkan masalah tersebut.

Baca juga: Ada Crowd Free Night, 10 Kawasan di Jakarta Ini Ditutup Saat Malam Tahun Baru 2022

Begitu pun saat melapor ke kelurahan, kata dia, tanggapannya selalu tentang adanya perbaikan.

Warga dan pengurus lingkungan ingin penjelasan lebih lanjut dari Palyja tentang perbaikan apa yang dimaksud.

"Daripada warga nanti bikin surat izin demo ke Gubernur, lebih baik melalui dia (Palyja) dulu," ucap Kasno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com