JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak menyebut pemilihan lokasi sirkuit Formula E di Ancol, Jakarta Utara, terkesan asal jadi.
Pasalnya, masih banyak kekurangan yang ditemukan di lokasi, seperti lintasan yang belum diaspal sama sekali.
"Pemilihan lokasi sedikitpun tidak mencerminkan kelas dunia. Kesaannya asal jadi untuk menyelamatkan muka," kata Gilbert saat dihubungi melalui pesan singkat, Kamis (23/12/2021).
Selain itu, Gilbert mengkritik pernyataan Ketua Pelaksana Formula E Jakarta 2022 Ahmad Sahroni yang menyebut akan ada 60.000 penonton yang hadir dalam ajang balap mobil listrik tersebut.
Baca juga: Fraksi PDI-P Nilai Formula E Digelar untuk Tutup Kegagalan Anies Memimpin Ibu Kota
Menurut dia, target penonton itu sangat rendah jika dibandingkan dengan jumlah penduduk di Indonesia.
"Klaim akan ada 60.000 penonton adalah target yang sangat rendah jika dibandingkan dengan jumlah penduduk di Indonesia," kata Gilbert.
Selain itu, Gilbert mengatakan bahwa keuntungan Rp 1,4 triliun yang disebut oleh Ketua Pelaksana Formula E tidak masuk akal dan terkesan asal-asalan.
"Kalau 60.000 penonton menghasilkan 1,4 triliun maka semua jadi asbun (asal bunyi)," tutur dia.
Baca juga: Drama Penentuan Sirkuit Formula E, Awalnya Direncanakan di Monas lalu Pindah ke Ancol
Sebagai informasi, kawasan Ancol resmi dipilih menjadi lokasi sirkuit Fomula E Rabu (22/12/2021) kemarin.
Ahmad Sahroni mengatakan, pemilihan Ancol sudah berdasarkan rekomendasi dan kajian dari pihak Formula E Operations (FEO) dan Federasi Otomotif Dunia (FIA).
"Kami telah menentukan balapan Formula E seri Jakarta yang akan kita gelar di Sirkuit Ancol," kata Sahroni.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.