Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tegur Tetangga yang Parkir di Jalan, Warga Pulogebang: Kenapa Anak Saya Dicekik?

Kompas.com - 27/12/2021, 08:08 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sophia Sophu (49) dianiaya akibat menegur tetangganya sendiri, DN, soal parkir.

Dua anak Sophia, yakni Gabriel (19) dan Florensiana (25), turut dianiaya oleh DN.

Insiden itu terjadi saat ketiganya hendak memarkir mobil di area kontrakan di di Jalan Pendidikan, Kelurahan Pulogebang, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Kamis (23/12/2021) malam.

Baca juga: Gara-gara Masalah Parkir, Ibu dan Anak Dianiaya Tetangga di Cakung

Namun, mobil yang mereka kendarai terhalang mobil milik DN yang parkir di badan jalan.

Sophia kemudian menegur DN yang ada di lokasi agar tidak memarkirkan mobil di badan jalan. Namun, DN tidak terima.

"Dia (DN) teriak, 'Woi, mana yang teriak soal mobil gua?'. Terus saya buka pintu mobil, saya tanya, terus dia langsung dorong saya," ujar Shopia, Minggu (27/12/2021).

Gabriel keluar mobil dengan maksud menolong ibunya. Namun, Gabriel justru dicekik DN.

"Saya bilang, 'Kenapa bang kok anak saya dicekik?' Terus dia mengancam, katanya, 'Kalau baju gue robek, gue bunuh lo,' lalu saya dipukul sama dia di bagian pundak," kata Shopia.

Baca juga: Tak Diterima Ditegur karena Parkir di Jalan, Pria di Cakung Aniaya Tetangga

Tak berselang lama, ibu dan adik perempuan DN datang ke lokasi kejadian dan beradu mulut dengan Shopia. Saat itu, DN kembali memukul bagian pundak Shopia dari belakang.

Saat Gabriel hendak memarkirkan mobil di area kontrakan, DN kembali mengejar mobil korban lalu mencekik dengan kedua tangan dan menendang kaki Gabriel.

Florensiana kemudian keluar dari mobil karena melihat ibu dan adiknya dianiaya terus-terusan. Saat itu, Florensiana sedang menggendong anaknya, RZ.

"Anak saya yang cewek sambil gendong anaknya (RZ) itu nangis teriak-teriak," kata Shopia.

Florensiana berupaya merekam video penganiayaan yang dilakukan DN dengan tujuan digunakan sebagai barang bukti.

Baca juga: Sopir Taksi Online yang Aniaya dan Lecehkan Penumpang Mengaku Juga Dianiaya Korban

Namun, Florensiana justru menjadi korban penganiayaan berikutnya. Ia dipukul DN hingga wajahnya memar.

Florensiana sempat melempar sandal hingga pelipis DN terluka.

Saat itu, ibu dan adik perempuan DN yang datang sambil menenteng sapu justru mengatakan akan melakukan visum untuk keperluan membuat laporan ke polisi.

Keributan baru berakhir ketika warga sekitar berupaya menolong Sophia dan Florensiana.

Akibat kejadian itu, Shopia pun melaporkan pelaku melanggar Pasal 352 KUHP tentang penganiayaan ringan ke Mapolsek Cakung.

Laporan diterima dengan nomor registrasi STPL/1157/B/XII/2021/SPK A/POLSEK CAKUNG/POLRES JAKTIM/POLDA METRO JAYA.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com