JAKARTA, KOMPAS.com - PT MRT Jakarta menemukan rel trem yang dibangun di zaman kolonial Belanda saat proses konstruksi jalur MRT Jakarta fase 2A Glodok-Kota, Jakarta Barat.
Penemuan rel trem itu dibenarkan oleh Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta, Silvia Halim.
"Ini (rel trem) kemarin yang paling terakhir kita temukan galiannya di bulan Desember pada kedalaman beragam antara 15 sampai 110 centimeter," kata Silvia dalam diskusi daring, Senin (27/12/2021).
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, rel trem itu nantinya akan dipindahkan dan diteliti lebih lanjut.
"Ya memang dulu itu kan pada zaman Belanda memang ada rel trem ya. Tentu itu kan nanti akan dipindahkan," kata Riza, Minggu (27/12/2021).
Baca juga: Rel Trem Ditemukan di Lokasi Proyek MRT Fase 2 di Kota Tua
Ia mengatakan, ada kemungkinan bahwa trem akan dihidupkan kembali di masa depan.
Penemuan rel trem oleh PT MRT Jakarta ternyata bukan yang pertama kali terjadi.
Sebelumnya, PT MRT Jakarta menemukan rel trem di lokasi pembangunan MRT Fase 2 di kawasan Kota Tua, Jakarta.
"Kami di tahap awal menemukan (rel) trem di bulan Agustus kemarin di salah satu titik investigasi arkeologi," kata Silvia.
Rel trem tersebut ditemukan saat proses konstruksi Fase 2 di sekitar area Museum Bank Mandiri.
"Kami melakukan investigasi arkeologi di depan (Museum Bank) Mandiri dan di situ memang ditemukan (rel) trem," lanjut dia.
Baca juga: Napak Tilas Moda Transportasi Umum yang Sempat Seliweran di Jalanan Ibu Kota
Catatan Kompas.com, trem listrik sudah ada di Jakarta atau Batavia pada penghujung tahun 1897.
Awalnya, pada tahun 1869, trem masih ditarik dengan menggunakan tenaga kuda. Kemudian pada tahun 1881, tenaga kuda diganti dengan mesin uap.
Di era kemerdekaan, perusahaan pengelola trem dinasionalisasi dan kemudian menjadi Perusahaan Pengangkutan Penumpang Djakarta atau PPD.
Lalu pada medio tahun 1960-an, Presiden Soekarno memerintahkan penghentian pengoperasian trem listrik di Ibu Kota.
Menurut Heri Sugiarto dalam bukunya yang berjudul "Overland: Dari Negeri Singa Ke Daratan Cina Jilid 2 (2018)", salah satu alasan yang membuat trem ini diberhentikan pengoperasiannya adalah pemikiran Presiden Soekarno yang menganggap trem kurang cocok ditempatkan di Jakarta.
Presiden saat itu lebih menginginkan kehadiran kereta bawah tanah sebagai moda transportasi publik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.