JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus menyayangkan tindakan petugas di kawasan Stadion Gelora Bung Karno (GBK) yang melarang pengguna kursi roda masuk ke dalam area Stadion GBK.
Menurut dia, seharusnya petugas di GBK terlatih menangani masyarakat dengan kebutuhan khusus seperti pengguna kursi roda.
Terlebih lagi, GBK merupakan milik negara yang seharusnya ramah terhadap semua golongan masyarakat.
"Petugas di GBK seharusnya bisa terlatih, teredukasi mendapatkan pendidikan atau training bagaimana menangani pengguna kursi roda, tunanetra, teman tuli, itu kan mereka berbeda-beda penanganannya," kata Alfred kepada Kompas.com, Selasa (28/12/2021).
Baca juga: Video Viral Pengguna Kursi Roda Dilarang Masuk Area Stadion GBK, Ini Ceritanya
Alfred mencontohkan, para petugas frontliner Commuter Line mendapatkan pelatihan cara menangani penyandang disabilitas yang penanganannya berbeda-beda.
Oleh karena itu, kata dia, para petugas di ruang publik, termasuk GBK, harus diberikan pelatihan.
"Supaya menjamin kesetaraan akses bagi semua. Jadi tidak ada perbedaan. Ketika disabilitas akhirnya diizinkan masuk tapi ada bahasa penolakan di awal, wah ini kursi roda, sepeda, skuter dan lainnya dilarang, di situ adanya minimnya pemahaman petugas," ujar Alfred.
Meski demikian, Alfred mengatakan, hal tersebut tidak sepenuhnya kesalahan petugas.
Namun, tetap saja mereka perlu dibekali dan diedukasi dalam menangani warga dengan keterbatasan seperti disabilitas, terutama dalam hal aksesibilitas.
"Ketika ada penolakan-penolakan seperti ini di ruang publik, walaupun dikelola swasta tapi kepemilikannya masih negara," kata Alfred.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.