Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fasilitas di Ruang Publik Jakarta bagi Penyandang Disabilitas Dinilai Meningkat tapi Masih Jauh dari Harapan

Kompas.com - 29/12/2021, 09:40 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus menilai, fasilitas di ruang publik Jakarta bagi penyandang disabilitas sudah mulai meningkat.

Meskipun jauh dari harapan, kata dia, tetapi peningkatan itu ada dan berprogres menuju perkembangan yang lebih baik.

"Sebenarnya Jakarta ada peningkatan untuk ruang-ruang aksesibilitasnya, perkembangan itu ada tapi masih jauh dari harapan," kata Alfred kepada Kompas.com, Rabu (29//12/2021).

Baca juga: Insiden Pengguna Kursi Roda Dilarang Masuk Area Stadion GBK Berujung Pengelola Minta Maaf

Alfred mengatakan, infrastruktur ruang publik yang ada di Jakarta saat ini sudah menunjukkan inovasi baru bagi kaum disabilitas seiring adanya undang-undang (UU) tentang disabilitas dan turunannya.

Peraturan tersebut, kata dia, dapat memberikan arahan dan sarana terciptanya ruang bagi penyandang disabilitas yang lebih ramah aksesnya.

"Jadi di situ perkembangannya. Misalnya trotoar yang sekarang ini sudah dibuat lurus sehingga konturnya tidak naik turun ketika ada pintu gedung yang terkena pembangunan trotoar," kata Alfred.

Baca juga: Pasien Terpapar Omicron Lolos dari Wisma Atlet, Sempat Makan di SCBD, lalu Dijemput Petugas

"Jadi yang diminta menyesuaikan alur kendaraan dan lainnya itu pihak gedung sehingga trotoarnya tetap landai. Inilah yang kami harapkan antara fasilitas pejalan kaki dengan taman, halte, stasiun sebisa mungkin didesain seakses mungkin bagi disabilitas," lanjut dia.

Tidak hanya bagi penyandang disabilitas, kata dia, tetapi bagi kelompok rentan lain seperti lanjut usia (lansia) dan ibu hamil.

Menurut Alfred, perlu dipikirkan cara untuk memberikan akses ruang publik yang baik bagi mereka agar inklusivitas kota dapat tercipta.

"Fasilitas umum yang sekarang dibangun Jakarta sudah termasuk dengan fasilitas disabilitas, tapi masih jauh dari harapan disabilitas karena membangun fasilitas itu angggarannya cukup besar. Jadi tidak bisa maunya kita rapi dalam satu tahun karena terbentur anggaran," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com