Sebab menjadi lebih hemat dan efisien, biaya yang semula dijadikan jatah untuk menggelar pesta pernikahan pun akhirnya bisa disimpan.
Puput mengatakan, biaya tersebut akan digunakan untuk keperluan menyewa tempat tinggal di Jakarta.
"Sisanya ditabung karena setelah menikah kami juga tidak sempat bulan madu, langsung balik ke Jakarta," ucap dia.
Lain halnya dengan Lyn (31). Saat menggelar pernikahan pada masa pandemi ini, dia belum bisa sepenuhnya berhemat karena tetap menggelar resepsi yang menelan biaya.
Baca juga: Pusingnya Calon Pengantin Menikah Saat PPKM Diperketat, Resepsi Dirombak Sepekan Sebelum Hari H
Namun, saat pelaksanaannya, dia tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Dia juga hanya mengundang secara terbatas pada saat akad saja.
Sementara saat resepsi pernikahan yang waktunya beberapa bulan setelah akad, digelar dengan menerapkan sistem tertentu.
"Yang terbatas hanya waktu akad, pas resepsi balik ke undangan awal. Lebih banyak undangan orangtua sih dengan sistem makanan take away dan tamu masuk gedung dibatasi. Jadi antre kalau di dalam masih penuh," kata dia.
Padahal, saat akad, kata dia, yang diundangnya hanya keluarga terdekat dan tetangga saja.
Baca juga: 4 Petak Rumah di Meruya Selatan Kebakaran Kamis Dini Hari, Pemadaman Terkendala Akses Sempit
Menurut Lyn, jika dia hanya menggelar akad saja, maka dia bisa menghemat biaya karena biaya akad tidak sampai 10 persen dari biaya resepsi.
"Sebetulnya bisa kalau mau dibuat lebih hemat lagi, tapi karena telanjur deal sewa baju dan saya pakai WO," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.