JAKARTA, KOMPAS.com - Sebelum pandemi Covid-19 melanda, perayaan pesta tahun baru di Jakarta selalu berlangsung meriah.
Hal tersebut karena Pemprov DKI Jakarta selalu menggelar pesta hiburan rakyat yang tersebar di beberapa titik.
Pada tahun 2012, ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, kemeriahan pesta tahun baru dikemas dalam acara bertajuk Jakarta Nigh Festival (JNF).
Saat itu, masyarakat tumpah ruah ke sepanjang jalan Sudirman-Thamrin untuk menyaksikan berbagai hiburan yang ada di sana.
Baca juga: Sambut 2022, Anies: Tahun Kemarin, Tahun yang Pilu...
Mulai dari parade budaya, seni musik tradisional Betawi, keroncong, gambang kromong, dangdut, hingga band pop masa kini.
Bundaran HI pun menjadi pusat acara JNF dengan menampilkan artis-artis kenamaan Tanah Air dan hitungan mundur menyambut tahun baru.
Adapula kemeriahan video mapping yang ditayangkan melalui gedung-gedung di sekitar Bundaran HI.
Kemeriahan JNF terus berlanjut sebagai pesta pergantian tahun baru pada tahun-tahun berikutnya sampai berhenti pada malam tahun baru 2016.
Dalam menyambut malam pergantian tahun baru 2016, Pemprov DKI yang saat itu dipimpin Basuki Tjahaja Purnama mulai memfokuskan hiburan di setiap wilayah kota administrasi dalam rangka menghemat anggaran.
Meskipun demikian, tetap ada panggung hiburan utama yang digelar di Ancol dan area Monas untuk perayaan tahun baru.
Baca juga: Pantau Pengamanan Malam Pergantian Tahun, Anies dan Sandi Bertemu di Bundaran HI
Memasuki tahun baru 2017 hingga 2019 pun, perayaan pesta tahun baru di Ibu Kota tidak jauh berbeda.
Selalu ada panggung hiburan untuk masyarakat dan digelar serentak di lima wilayah kota dan satu kabupaten di DKI Jakarta.
Pada masa kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan itu, pesta perayaan tahun baru juga terasa meriah dengan adanya acara nikah massal.
Acara nikah massal tersebut kemudian menjadi acara rutin tahun yang digelar setiap tahun baru menjelang.
Namun kemeriahan itu sirna setelah pandemi Covid-19 menyerang. Pasalnya acara pesta yang mengumpulkan banyak orang sangat rentan menjadi media penularan penyakit tersebut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.