Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidak PTM di SDN 17 Cempaka Putih, Kasudin Temukan Pelanggaran Prokes

Kompas.com - 03/01/2022, 14:55 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Suku Dinas Pendidikan wilayah II Jakarta Pusat Uripasih melakukan inspeksi mendadak atau sidak di hari pertama pembelajaran tatap muka 100 persen, Senin (3/1/2022).

"Ini hari pertama saya keliling untuk melihat pelajar dalam PTM prokesnya seperti apa. Prokes harus tetap berjalan selama pandemi Covid-19," ujar Uripasih seperti dilansir Warta Kota.

Uripasihn pun masih menemukan adanya pelanggaran protokol kesehatan saat proses PTM di SDN 17 Cempaka Putih.

Uripasih mengatakan, pelanggaran prokes itu yakni jarak tempat duduk antar siswa yang masih berdekatan satu sama lain.  Ini terlihat saat siswa diminta merentangkan tangannya, rupanya jarak duduk antar siswa tak mencapai satu meter.

Ia pun langsung meminta pihak sekolah untuk menata ulang kembali bangku siswa. Ia menekankan jarak duduk minimal satu meter ini penting dipatuhi agar meminimalisir kontak fisik antara siswa saat tengah berkegiatan di dalam kelas.

"Tujuannya menghindari kontak fisik dan mencegah potensi penyebaran Covid-19," kata Uripasih.

Baca juga: Sekolah Tatap Muka 100 Persen di SDN Pondok Labu 01, Kantin Tutup agar Siswa Tak Berkerumun

Pelaksanaan PTM hari pertama di SD Negeri 17 Cempaka Putih Barat diikuti oleh 540 siswa, atau lebih dari 90 persen kapasitas. Sisanya, sebanyak 20 siswa dinyatakan tak hadir karena izin.

Adapun di wilayah II Jakarta Pusat, PTM diikuti 400 sekolah tingkat SD, SMP, SMA, dan SMK. Agar mencegah kerumunan, jam masuk sekolah di Jakarta Pusat dibagi menjadi dua sesi.

Misalnya saja di SDN 17 Cempaka Putih kelas 1, 2, 5 dan 6 masuk pukul 06.30 WIB sampai pukul 8.30 WIB.

Sedangkan pelajar kelas 3 dan 4 masuk pukul 09.00 WIB sampai 10.30 WIB.

Baca juga: Sekolah Tatap Muka DKI Jakarta Dimulai, Durasi Maksimal 6 Jam Per Hari

Selain masalah jarak duduk antar siswa, Uripasih mengaku tidak menemukan pelanggaran prokes lainnya. Dari hasil pemantauan, di hari pertama PTM 100 persen ini dipastikan tak ada kerumunan orang tua atau pun murid di sekolah-sekolah.

Orang tua tak diizinkan untuk menunggu anaknya dan diminta langsung pulang usai mengantarkan anak ke sekolah.  Uripasih menyebut antusiasme anak-anak cukup tinggi di hari pertama sekolah.

"Hal ini wajar karena sudah dua tahun mereka tidak tatap muka," ucapnya.

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Hasil Sidak PTM di Jakarta, Siswa Antusias hingga Menimbulkan Banyak Pelanggaran Prokes

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com