Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Ayah dan Anak Tewas dalam Kebakaran di Mampang, Ditemukan Berpelukan

Kompas.com - 03/01/2022, 15:23 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Puing-puing bangunan yang hangus masih berserakan di antara dinding yang menghitam seusai kebakaran melanda bengkel di Jalan Bangka XI, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Minggu (2/1/2022) pagi.

Kayu yang sudah menjadi arang, asbes, dan peralatan rumah dengan kondisi tak utuh seakan menjadi saksi bisu kondisi api saat itu yang membakar bengkel motor milik Muhidin (50).

Akibat kebakaran itu, Muhidin dan putrinya yang bernama Mawar (20) tewas, sedangkan putra Muhidin, Angga, selamat dan mengalami luka bakar di lengan kanan.

Baca juga: Ayah Berusaha Selamatkan Anak Saat Kebakaran di Mampang Berujung Keduanya Tewas

Seorang warga bernama Muhammad Ilyas (28), yang ditemui di lokasi kebakaran, mulanya masih tak kuasa menceritakan kebakaran bengkel tetangga depan rumahnya itu.

Ilyas kemudian perlahan menceritakan kejadian nahas itu.

"Kebakaran Minggu jam 08.00 pagi. Saat itu dia (Muhidin) lagi menambal ban motor. Mungkin dari percikan api pada proses menambal ban itu kemudian kebakar," kata Ilyas, Senin (3/1/2022).

Baca juga: Bengkel Terbakar di Mampang, Diduga akibat Puntung Rokok Jatuh ke Spiritus

Ilyas kemudian membentangkan kedua tangan, menggambarkan api yang membakar tempat usaha Muhidin sangat cepat dan menyambar sebagian tempat tinggal warga lainnya dan rumah makan.

Itu diduga karena api menyambar bensin eceran yang selama ini dijual oleh bapak dari temannya itu.

"Saya keluar rumah bantu siramkan air buat padamkan api. Nah Pak Muhidin itu sebelum meninggal dunia persis samping saya coba memadamkan api bengkelnya," kata Ilyas.

Sesaat kemudian, Muhidin yang membawa tempat berisi air teringat bahwa Mawar masih berbaring di kamar karena sedang sakit.

Baca juga: Bengkel di Mampang Prapatan Terbakar, 2 Tewas

Selama enam bulan ini, bengkel yang dikontrak Muhidin itu memang dijadikan sebagai tempat tinggal untuk istri dan kedua anaknya.

"Saat memadamkan, saya lihat dia berusaha masuk ke bengkel, ditahan sama anak yang laki. Anak laki-laki, si Angga itu tangannya kebakar dan bapak kejebak di dalam," kata Ilyas.

Teringat Ilyas, sejumlah unit mobil kebakaran saat itu terus berdatangan. Suara sirene terus terngiang dan terekam dalam ingatannya.

Selang dan air kemudian diarahkan petugas damkar ke api yang melalap seisi bengkel tersebut.

"Saat api padam, Pak Muhidin dan anaknya yang perempuan ditemukan hangus dengan saling berpelukan. Kalau istrinya selamat karena saat kejadian posisinya lagi ke pasar. Saya dengar itu ngenes karena sebelumnya posisi Pak Muhidin dekat saya," ucap Ilyas.

Baca juga: Akhir Tragis Pemulung Cabul di Bekasi, Kabur Saat Akan Dibui, tetapi Malah Bertemu Maut

Kini bengkel yang dahulu disibukan dengan aktivitas Muhidin melayani para pelanggannya sudah tak tersisa.

Jasad Muhidin dan Mawar telah dibawa oleh istri dan putranya ke Tegal, Jawa Tengah.

"Dimakamkan di Tegal sana. Jadi semua sudah di sana termasuk Angga yang selamat," tutur Ilyas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Pedagang Kecil Jaga Maruah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran Meski Sudah Jadi Sang Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Maruah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran Meski Sudah Jadi Sang Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com