JAKARTA, KOMPAS.com - Matahari baru mulai menampakan sinarnya. Muhidin pun sudah berkutat dengan kunci-kunci di bengkel miliknya di Jalan Bangka XI, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Minggu (2/1/2022).
Sang istri sebelumnya pamit ke pasar. Sedangkan putranya, Angga baru tiba dari SPBU usai membeli bensin yang bakal dijual kembali.
Aktivitas Muhidin dimulai saat datang pengendara motor ke bengkel. Pria berusia 50 tahun itu diminta untuk menambal ban bocor motor pelanggan.
Muhidin mulai mengerjakan penambalan ban. Pengerjaan berdekatan dengan tempat bensin eceran yang selama ini dijual.
Baca juga: Pemilik Bengkel di Mampang Terobos Api dan Hampiri Putrinya yang Terjebak Kebakaran, Keduanya Tewas
Belum lama Muhidin sibuk dengan perkakasnya, muncul api yang kemudian menyambar ke lokasi bensin eceran dan terus merambat seisi bengkel.
"Kejadian jam 8 pagi. Mungkin dari percikan api pada proses menambal ban itu kemudian kebakar," kata saksi mata yang juga tetangga korban, M. Ilyas saat ditemui di lokasi Senin (3/1/2022).
Ilyas semula tak kuasa saat menceritakan kebakaran bengkel tetangga depan rumahnya itu. Namun ia perlahan menceritakan kejadian nahas.
Gestur tubuh dan kedua tangan Ilyas yang membentang saat bercerita menggambarkan api yang melahap tempat usaha Muhidin begitu cepat.
"Saya keluar rumah bantu siramkan air buat padamkan api. Nah Pak Muhidin itu sebelum meninggal dunia persis samping saya coba memadamkan api bengkelnya," kata Ilyas.
Ilyas dan Muhidin serta Angga terus menyirami air ke titik api yang membakar bengkel.
Baca juga: Kisah Heroik Ayah Berupaya Selamatkan Putrinya dari Kebakaran di Mampang, Keduanya Tewas Berpelukan
Namun sesaat kemudian, Muhidin terhenti sejenak. Dia teringat bahwa putrinya, Mawar (20) masih berada di dalam kamar.
Selama ini bengkel yang dikontrak Muhidin itu memang dijadikan sebagai tempat tinggal untuk istri dan kedua anaknya. Muhidin mengotrak sudah enam bulan lalu.
Muhidin rela menerobos api demi menyelamatkan putrinya yang terjebak di dalam bangunan.
"Saat memadamkan, saya lihat dia berusaha masuk ke bengkel, ditahan sama anak yang laki," kata Ilyas.
Saat itu Muhidin dan Angga sempat saling tarik menarik di tengah kobaran api. Tapi Angga tak kuasa menahan langkah ayahnya yang bersikeras masuk ke kobaran api demi menyelamatkan Mawar.