Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tragedi Kebakaran Mampang, Muhidin Tak Pernah Kembali Saat Selamatkan Putrinya dari Kobaran Api

Kompas.com - 04/01/2022, 08:16 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Matahari baru mulai menampakan sinarnya. Muhidin pun sudah berkutat dengan kunci-kunci di bengkel miliknya di Jalan Bangka XI, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Minggu (2/1/2022).

Sang istri sebelumnya pamit ke pasar. Sedangkan putranya, Angga baru tiba dari SPBU usai membeli bensin yang bakal dijual kembali.

Aktivitas Muhidin dimulai saat datang pengendara motor ke bengkel. Pria berusia 50 tahun itu diminta untuk menambal ban bocor motor pelanggan.

Muhidin mulai mengerjakan penambalan ban. Pengerjaan berdekatan dengan tempat bensin eceran yang selama ini dijual.

Baca juga: Pemilik Bengkel di Mampang Terobos Api dan Hampiri Putrinya yang Terjebak Kebakaran, Keduanya Tewas

Belum lama Muhidin sibuk dengan perkakasnya, muncul api yang kemudian menyambar ke lokasi bensin eceran dan terus merambat seisi bengkel.

"Kejadian jam 8 pagi. Mungkin dari percikan api pada proses menambal ban itu kemudian kebakar," kata saksi mata yang juga tetangga korban, M. Ilyas saat ditemui di lokasi Senin (3/1/2022).

Ilyas semula tak kuasa saat menceritakan kebakaran bengkel tetangga depan rumahnya itu. Namun ia perlahan menceritakan kejadian nahas.

Gestur tubuh dan kedua tangan Ilyas yang membentang saat bercerita menggambarkan api yang melahap tempat usaha Muhidin begitu cepat.

"Saya keluar rumah bantu siramkan air buat padamkan api. Nah Pak Muhidin itu sebelum meninggal dunia persis samping saya coba memadamkan api bengkelnya," kata Ilyas.

Ilyas dan Muhidin serta Angga terus menyirami air ke titik api yang membakar bengkel.

Baca juga: Kisah Heroik Ayah Berupaya Selamatkan Putrinya dari Kebakaran di Mampang, Keduanya Tewas Berpelukan

Namun sesaat kemudian, Muhidin terhenti sejenak. Dia teringat bahwa putrinya, Mawar (20) masih berada di dalam kamar.

Selama ini bengkel yang dikontrak Muhidin itu memang dijadikan sebagai tempat tinggal untuk istri dan kedua anaknya. Muhidin mengotrak sudah enam bulan lalu.

Muhidin rela menerobos api demi menyelamatkan putrinya yang terjebak di dalam bangunan.

"Saat memadamkan, saya lihat dia berusaha masuk ke bengkel, ditahan sama anak yang laki," kata Ilyas.

Saat itu Muhidin dan Angga sempat saling tarik menarik di tengah kobaran api. Tapi Angga tak kuasa menahan langkah ayahnya yang bersikeras masuk ke kobaran api demi menyelamatkan Mawar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com