Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Pasar Jatiuwung Lempar Sayuran dan Buah ke Jalan, Kesal 5 Bulan Tak Laku

Kompas.com - 04/01/2022, 13:55 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Sejumlah pedagang di Pasar Induk Jatiuwung, Kota Tangerang, melempar sejumlah sayuran ke jalan di depan lapak dagangan mereka pada Senin (3/1/2022).

Mereka meluapkan kekesalannya karena sepi pelanggan di pasar yang ditempati sejak enam bulan lalu.

Ketua Forum Pedagang Pasar Induk Jatiuwung Abdul Majid mengatakan, penjualan mulai dirasakan sepi sejak lima bulan lalu, tepat satu bulan setelah para pedagang menempati pasar tersebut.

"Omzet di sini tidak ada. Kami sudah banting tulang bertahan lima bulan ini," ujar Abdul Majid, Senin, dikutip dari Tribun Jakarta.

Baca juga: PPKM Diperpanjang, Status Jakarta Naik Jadi Level 2

Abdul Majid menambahkan, penjualan sayuran dan buah di Pasar Induk Jatiuwung sepi diduga disebabkan karena keberadaan Pasar Induk Tanah Tinggi.

Pasar Induk Tanah Tinggi sudah berdiri cukup lama dan banyak pelanggan yang datang ke sana.

Pasar itu mulanya direncanakan akan ditutup sesuai kebijakan Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah pada 2018.

Namun, sampai saat ini, Pasar Tanah Tinggi masih tetap beroperasi dan disebut membuat para pedagang Pasar Induk Jatiuwung merugi.

"Kami dulu jualan juga di sana (Pasar Induk Tanah Tinggi). Kami pindah ke Jatiuwung karena pemerintah mengatakan bahwa Pasar Tanah Tinggi akan ditutup. Itu kebijakan wali kota, dijanjikan tahun 2018," kata Abdul Majid.

Baca juga: Anggota Dishub Bekasi Mengaku Tak Dibayar Saat Kawal Mobil Mewah, Katanya Panggilan Hati

Ade Safiyudin, pedagang lain di Pasar Induk Jatiuwung, meminta Wali Kota Arief mengambil sikap tegas terkait keberadaan dua pasar itu.

Ade bersama pedagang meminta agar pasar induk di Kota Tangerang hanya satu, yakni di Pasar Induk Jatiuwung.

"Kami jujur menderita dengan adanya dua pasar ini. Jadi kami pengin ada kepastian dari pemerintah. Kami sudah turuti permintaan pemerintah loh," kata Ade.

Baca juga: Mengaku Diancam Akan Dibunuh Mafia Tanah, Dino Patti Djalal Serahkan Bukti Rekaman ke Polisi

Ade mengatakan, sepinya penjualan sayur dan buah menjadi derita bagi para pedagang di Pasar Induk Jatiuwung.

Sebab, tidak sedikit pedagang yang datang dari luar daerah hanya untuk bertahan hidup dari penjualan di Pasar Induk Jatiuwung.

"Kita sangat merugi sekali ini. Balik tidak bisa, ngirim tidak bisa. Kami menderita di sini, pemerintah seolah menutup mata," ucap Ade.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul "Ratusan Pedagang Pasar Induk Jatiuwung Tangerang Kesal dan Lempar Dagangan ke Jalan Gegara Ini". (Tribun Jakarta/Ega Alfreda)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Megapolitan
Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Megapolitan
Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Megapolitan
Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com