JAKARTA, KOMPAS.com - Perseteruan antara mantan Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal dengan sindikat mafia tanah kembali mencuat.
Dino baru-baru ini mengaku mendapat ancaman pembunuhan dari tersangka mafia tanah yang dulu laporkan merampas tanah milik ibunya.
Dino pun kembali melaporkan ancaman yang diterimanya ini ke Polda Metro Jaya.
"Saya sudah sampaikan informasi ini ke Polda Metro Jaya. Saya berikan juga data-data dan rekaman yang ada ke kepolisian," ujar Dino saat dikonfirmasi, Selasa (4/1/2022).
Baca juga: Mengaku Diancam Akan Dibunuh Mafia Tanah, Dino Patti Djalal Serahkan Bukti Rekaman ke Polisi
Menurut dia, rekaman tersebut berisi instruksi tersangka berinisial M alias T kepada orang suruhan untuk menghabisi nyawa Dino. Dino mendapatkan rekaman itu dari orang suruhan pelaku.
Dalam rekaman tersebut, terdengar bahwa tersangka mafia tanah meminta orang tersebut untuk menghabisi nyawa Dino secara diam-diam. Dino menyebutkan bahwa orang suruhan tersangka memilih membocorkan rencana pembunuhan itu karena tidak mau mengambil risiko.
"Pelaku yang disuruh itu salah satu sindikat, tapi dia bocorkan rencana itu karena enggak mau ambil risiko," ungkap Dino.
Baca juga: Dino Patti Djalal: Mafia Tanah Instruksikan Habisi Saya, Berapa Pun Biayanya
Kicauan di Twitter
Upaya Dino melawan mafia yang berupaya merampas tanah milik keluarganya itu mencuat ke publik sejak Februari 2021 lalu. Awalnya Dino melalui akun twitter @dinopattidjalal mengungkapkan mengenai ibunya yang menjadi korban penipuan.
Dino pun meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Irjen Fadil Imran untuk mengusut kasus mafia tanah.
"Sy mohon perhatian Gubernur @aniesbaswedan+Kapolda Metro utk meringkus SEMUA komplotan mafia tanah yg kiprahnya semakin rugikan + resahkan rakyat. Sy juga harap masyarakat agar berani lawan mafia tanah. Para korban mafia tanah agar bersatu melawan mrk #berantasmafiatanah," tulis Dino melalui akun Twitter-nya.
Baca juga: Polisi Limpahkan Berkas Kasus Mafia Tanah yang Menyasar Keluarga Dino Patti Djalal ke Kejaksaan
Dalam twit lainnya, Dino menjelaskan bahwa orangtuanya mengetahui telah menjadi korban mafia tanah setelah sertifikat rumah itu berubah nama kepemilikan. Ia menilai komplotan itu sudah terencana melakukan aksi pencurian sertifikat rumah tersebut.
"Modus komplotan: mengincar target, membuat KTP palsu, berkolusi dgn broker hitam+notaris bodong, dan pasang figur2 "mirip foto di KTP" yg dibayar utk berperan sbg pemilik KTP palsu. Komplotan ini sudah secara terencana menargetkan sejumlah rumah ibu sy yg sudah tua," kata dia.
Dino menyebutkan bahwa para mafia tanah itu melakukan pencurian dengan mengganti kepemilikan nama yang ada di sertifikat rumah.
3 Laporan Polisi