JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan siswa di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 5 Jakarta mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) dengan kapasitas 100 persen.
Sejumlah siswa mengaku sangat menantikan momen kembali belajar di sekolah setiap hari.
Selain bisa bertemu dengan teman dan guru, para siswa mengaku ingin segera bisa mengikuti kelas keterampilan seperti sablon, tata boga, komputer, membatik, hingga tata busana.
Baca juga: Wajib PTM Terbatas 2022, Orangtua Tak Punya Opsi Sekolah Online
Putra, salah satu siswa SMA di SLBN 5, mengungkapkan kesenangannya bisa kembali ke sekolah dengan teman-teman dan belajar membuat sablon.
"Senang bisa bikin bareng. Kalau di rumah kan engga bisa. Di rumah enggak seru bosen," kata Putra sembari mengeringkan film sablon, Selasa (4/1/2022).
Sekian lama tidak rutin melakukan praktik sablon, Putra mengaku cukup kesulitan dalam mengerjakannya.
"Susah ngerjainnya, soalnya panas, keringetan. Tapi kalau di rumah bosen," lanjut Putra.
Sementara itu, Jihan, siswi kelas XII juga antusias mengikuti kelas keterampilan tata busana.
Baca juga: Gelar PTM 100 Persen, Pihak SMAN 23 Jakarta Akui Ada Kerumunan Siswa Saat Pulang Sekolah
"Hari ini bikin serbet gantung. Susah jahit jelujurnya, tapi gampang juga sih," ungkap Jihan dengan malu-malu.
Jihan mengaku senang bisa belajar menjahit bersama teman-teman dibandingkan belajar menjahit di rumah.
"Senang di sini, bareng teman-teman langsung. Kalau di rumah cuma lewat video," lanjut Jihan.
Adapun, Kepala SLBN 5 Jakarta, Eni Pujiastuti mengatakan dari total 197 siswa jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA, hampir seluruhnya mengikuti PTM.
siswa-siswi SLBN 5 Jakarta mengikuti PTM yang terbagi dalam dua sesi waktu. Hal ini dilakukan untuk menanggulangi kurangnya ruang belajar siswa.
Baca juga: SLB Negeri 5 Jakarta Gelar PTM 100 Persen, Siswa Antusias Bertemu Teman
"Lantaran tempat duduk siswa itu harus berjarak. Karena sekarang sudah penuh kapasitas siswanya, jadi ruangan itu tidak muat," kata Eni, Selasa.
"Agar muat, kita gabungkan dua ruang kelas, kan tadinya itu satu ruangan disekat ya. Karena ruangannya semakin sedikit, maka kami membagi dua sesi waktu pembelajaran," lanjut dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.