Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dendam Mafia Tanah dari Dalam Penjara, Utus Sindikatnya dan Ancam Bunuh Dino Patti Djalal

Kompas.com - 05/01/2022, 08:37 WIB
Tria Sutrisna,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Dino Patti Djalal kembali berseteru dengan sindikat mafia tanah.

Kali ini, pelaku bukan hanya berupaya merampas tanah milik keluarga Dino. Mereka mengancam dan berencana menghabisi nyawa mantan Wamenlu itu.

Kasus ini mencuat setelah Dino mengaku mendapat ancaman pembunuhan yang diduga berasal dari salah satu tersangka mafia tanah keluarganya, yakni Mustofa alias Topan.

"Intinya dia (Topan), salah satu yang paling lihai sebelum tertangkap. Sekarang sudah ditahan, makanya jadi gelap mata," ujar Dino saat dikonfirmasi, Selasa (4/1/2022).

Baca juga: Minta Mafia yang Caplok Tanahnya Ditahan, Tukang Servis AC Bandingkan dengan Kasus Dino Patti Djalal dan Nirina Zubir

Berbekal bukti rekaman suara Topan, Dino pun mengadukan peristiwa yang dialaminya ke Polda Metro Jaya, agar dapat ditindaklanjuti.

Pakai orang suruhan

Dino menjelaskan, pengancaman itu dilakukan tersangka dengan menyuruh seseorang. Orang tersebut diminta Topan untuk menghabisi nyawa Dino.

"Enggak secara langsung, dia menyuruh orang untuk menghabisi saya. Pelaku yang disuruh itu salah satu sindikat," ujar Dino saat dikonfirmasi, Selasa (4/1/2022).

Menurut Dino, seseorang yang diminta menghabisi nyawanya merupakan sindikat pelaku kejahatan.

Namun, orang suruhan tersebut justru membocorkan rencana jahat dan instruksi tersangka mafia tanah itu.

Baca juga: Perjuangan Dino Patti Djalal Lawan Mafia Tanah hingga Mendapat Ancaman Pembunuhan

"Pelaku yang disuruh itu salah satu sindikat. Tapi dia bocorkan rencana itu karena enggak mau ambil risiko," kata Dino.

Serahkan bukti ke Polda Metro

Terkini, eks Wamenlu itu sudah menginformasikan ancaman yang diterimanya dari salah satu tersangka ke Polda Metro Jaya.

Dia juga menyerahkan sejumlah bukti-bukti terkait pengancaman yang didapatkan dari orang suruhannya.

"Saya sudah sampaikan informasi ini ke Polda Metro Jaya. Saya berikan juga data-data dan rekaman yang ada ke kepolisian," ungkap Dino.

Rekaman tersebut diketahui berisi instruksi tersangka berinisial Topan kepada orang suruhannya untuk menghabisi nyawa Dino.

"Yang saya kirim baru satu rekaman, tapi ada rekaman lain saya enggak buka," jelas Dino.

Baca juga: Polda Metro Jaya Jamin Keamanan Dino Patti Djalal yang Diancam Tersangka Mafia Tanah

Halaman:


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com