Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gantikan Mochammad Arifin, Suhud Alynudin dari PKS Resmi Jadi Anggota DPRD DKI Jakarta 2019-2024

Kompas.com - 05/01/2022, 12:22 WIB
Sania Mashabi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - DPRD DKI rapat paripurna pada Rabu (5/1/2022) yang dilakukan secara daring dan luring.

Agenda rapat tersebut untuk pengucapan sumah atau janji Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Suhud Alynudin sebagai pengganti antar waktu (PAW) anggota DPRD DKI periode 2019-2024.

Adapun Suhud menggantikan Mochammad Arifin yang meninggal dunia pada 10 Agustus 2021. Pembacaan sumpah tersebut dipandu oleh Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi.

Baca juga: Viani Limardi Resmi Gugat PSI ke PN Jakpus, Minta Pemecatannya dari DPRD DKI Dibatalkan

"Demi Allah saya bersumpah, berjanji bahwa saya akan memenubinkewajiban saya sebagai anggota dewan perwakilan rakyat daerah provinsi daerah khusus ibu kota jakarta dengan sebaik-baiknya dan seadilan-adilnya," kata Suhud mengikuti bacaan sumpah.

Suhud juga disumpah untuk menjalankan tugas sebaikanya-baiknya, mengutamakan kepentingan bangsa dibanding kepentingan pribadi.

Serta memperjuangkan aspirasi rakyat yang untuk mewujudkan tujuan nasional pembangunan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sebelumnya diberitakan, Ketua PKS DPRD DKI Jakarta Mohammad Arifin meninggal dunia pada Selasa (10/8/2021), sekitar pukul 03.00 dini hari.

Baca juga: Rumahnya Diserang Kelompok Pemuda, Warga Cipinang Melayu: Katanya kalau Belum Ada yang Mati, Mereka Enggak Berhenti

Anggota Fraksi PKS Abdul Aziz mengatakan, Arifin meninggal dunia akibat penyakit kanker yang diderita.

"Kanker, sejak bulan Ramadhan lalu (dirawat) di RS Holistik Purwakarta," kata Aziz saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Selasa.

Selain menjadi ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, Mohammad Arifin merupakan anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com