TANGERANG, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang hingga saat ini tidak memiliki fasilitas atau sarana untuk mendeteksi virus Corona varian B.1.1.529 alias Omicron.
Kepala Dinkes Kota Tangerang Dini Anggraeini berujar, guna mendeteksi Omicron, pihaknya harus menyerahkan sampel pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes).
"Ini hasil-hasilnya dikirim lagi ke Litbangkes untuk whole genome sequencing. Nah itu nanti akan mendeteksi apakah kasus-kasus yang konfirm ini Omicron atau bukan," ujar Dini melalui sambungan telepon, Rabu (5/1/2022).
Baca juga: Dinkes Klaim Nihil Kasus Omicron di Kota Tangerang hingga Hari Ini
Dini mengaku, untuk mendeteksi varian Omicron, dibutuhkan alat berbeda yang mampu melakukan whole genome sequencing.
Sementara ini, staf Dinkes Kota Tangerang tidak mampu mengoperasikan alat tersebut.
"Kemampuan ahlinya, bukan persoalan alat. Kan itu ngelihat genome ya, gen-nya. Nah itu butuh waktu lama, 3-5 hari. Dan itu harus yang ahli, bukan hanya dari alat gitu saja," papar Dini.
Meski tak mampu untuk mendeteksi varian Omicron secara mandiri, Dinkes tetap melakukan sejumlah langkah untuk mencegah penyebaran varian tersebut di Kota Tangerang.
Salah satunya adalah dengan menggencarkan skrining tes Covid-19 menggunakan PCR.
Baca juga: 252 Kasus Omicron di Jakarta, 13 Kasus dari Transmisi Lokal
"Harus mengadakan survaillance aktif. Kalau ada kasus konfirmasi positif (Covid-19), kita harus tracing. Kemudin kita persiapan fasilitas kesehatannya, sarana prasarana, dan lainnya," papar Dini.
Menurut Dini, penanganan pasien Omicron dan pasien varian lainnya tergolong sama.
Namun, penanganan bakal berbeda saat ditemukan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang sudah divaksinasi Covid-19 dosis lengkap dan memiliki CT value rendah.
Saat ada pasien dengan kondisi itu, Dinkes Kota Tangerang bakal mengirimkan sample tes PCR-nya ke Litbangkes.
Hal tersebut guna mengecek whole genome sequencing dari sampel yang dikirim.
"Tapi secara penanganan, mau varian apapun untuk virus Covid-19, sama," ujar Dini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.