Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelar PTM 100 Persen, Wali Kota Tangerang: Kekhawatiran Pasti Ada

Kompas.com - 05/01/2022, 22:18 WIB
Muhammad Naufal,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengaku mengkhawatirkan pembelajaran tatap muka (PTM) yang mulai berjalan dengan kapasitas siswa 100 persen.

PTM dengan kapasitas siswa 100 persen dimulai per Senin (3/1/2022) di Kota Tangerang. Tahun 2021, PTM di Kota Tangerang berkapasitas 50 persen.

Arief bahkan mengaku khawatir sejak PTM digelar meski hanya berkapasitas 50 persen.

"Ya sebetulnya enggak harus PTM 100 persen, PTM 10, 20, 50 persen, ya kita khawatir. Wong sekarang saja khawatir," ucapnya melalui sambungan telepon, Rabu (5/1/2022).

Baca juga: PTM 100 Persen di Kota Tangerang Akan Dihentikan Saat Ada Penyebaran Covid-19

Terlebih, kini mulai merebak virus Corona varian B.1.1.529 alias Omicron di Indonesia.

Arief berujar, guna meminimalisasi penyebaran Covid-19 di sekolah saat PTM berkapasitas 100 persen, pihaknya menggelar skrining tes menggunakan PCR di lingkungan sekolah mulai Senin pekan ini.

Selain itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang juga menggencarkan vaksinasi Covid-19 bagi beberapa pihak yang terlibat PTM mulai dari guru, siswa, hingga petugas administrasi di sekolah.

"Jadi memang kalau bicara kekhawatiran pasti ada, cuma resiko-resiko itu kita minimalisir. Sekarag kita kejar vaksinasinya, guru-guru, semua. Sekolahan kita surveillance. Khawatir mah khawatir," urai Arief.

Baca juga: Masih Ada Siswa SD di Jakpus Tak Dapat Izin Orangtua Ikut PTM karena Khawatir Kasus Omicron

"Makanya kemarin saya ke sekolahan, yang 100 persen, mejanya saya geser-geser. Artinya kita upayakan tetap berjarak. Begitu," sambung dia.

Arief sebelumnya berujar, peningkatan kapasitas siswa yang mengikuti PTM hingga 100 persen dilakukan berdasarkan surat keputusan bersama (SKB) empat menteri.

"Petunjuk kaitan SKB menteri soal tatap muka, hanya saja sekatang kita sedang mengantisipasi virus Omicron yang kasusnya sedang meningkat," ucap dia, Rabu pekan lalu.

Oleh karena itu, meski jumlah kapasitas siswa yang belajar di sekolah 100 persen, para murid tidak mengikuti PTM setiap hari.

Sebelumnya, PTM di Kota Tangerang maksimal digelar dua kali dalam sepekan.

"Januari (2022), bisa sampai tiga kali satu minggu dan full 100 persen. Jadi tidak tiap hari dulu," paparnya.

"Di satu bulan pertama (Januari 2022), intensitas tatap mukanya mau ditambahkan," sambung dia.

Baca juga: Jika Ditemukan Kasus Omicron Saat PTM 100 Persen, Wagub DKI Jakarta: Sekolah Akan Ditutup 5 Hari

Keputusan soal PTM 100 persen tertuang dalam Penyesuaian SKB empat menteri tentang Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.

Dalam aturan terbaru SKB empat menteri itu, pengaturan kapasitas peserta didik dan durasi pembelajaran dalam penyelenggaraan PTM terbatas diatur berdasarkan cakupan vaksinasi dosis 2 pendidik dan tenaga kependidikan di masing-masing satuan pendidikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berenang di Kolam Dewasa, Bocah 7 Tahun di Bekasi Tewas Tenggelam

Berenang di Kolam Dewasa, Bocah 7 Tahun di Bekasi Tewas Tenggelam

Megapolitan
Bangunan Toko 'Saudara Frame' yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Bangunan Toko "Saudara Frame" yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Megapolitan
Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Megapolitan
Cerita 'Horor' Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta 'Resign'

Cerita "Horor" Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta "Resign"

Megapolitan
Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Megapolitan
MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

Megapolitan
Polisi Periksa Satpam dan 'Office Boy' dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Polisi Periksa Satpam dan "Office Boy" dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Megapolitan
Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Megapolitan
4 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

4 Korban Kebakaran "Saudara Frame" yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

Megapolitan
4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Megapolitan
Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Megapolitan
Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com