Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Punya Sarana untuk Deteksi Varian Omicron, Wali Kota Tangerang: Semua Kan Begitu

Kompas.com - 05/01/2022, 22:23 WIB
Muhammad Naufal,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menganggap, nihilnya fasilitas yang dimiliki Kota Tangerang untuk mendeteksi virus Corona varian B.1.1529 alias Omicron bukan sebuah masalah.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang sebelumnya mengaku tak memiliki fasilitas atau sarana untuk mendeteksi Omicron hingga saat ini.

Akibatnya, mereka harus mengirimkan sample tes pasien Covid-19 ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) untuk mendeteksi Omicron.

Baca juga: 2 Pegawai Bandara yang Terpapar Covid-19 Tinggal di Tangerang, Salah Satunya Anggota Avsec

Menurut Arief, pemerintah daerah (pemda) yang mengirimkan sample tes ke Litbangkes bukan hanya Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang saja.

"Semuanya kan begitu, bukan hanya kota tangerang. Jadi kalau untuk ngecek goneme sequence, itu memang kita kirim ke pusat," ucapnya melalui sambungan telepon, Rabu (5/1/2022).

Arief mengatakan bahwa virus Corona varian apa pun, mulai dari varian Alpha hingga Omicron, tak masalah jika ditemukan di Kota Tangerang.

Arief mengatakan, hal yang terpenting saat ini adalah penanganan pasien Covid-19 dan bukan mempersoalkan variannya.

Baca juga: Vaksinasi Booster Covid-19 Akan Digelar di Kota Tangerang Mulai 12 Januari

Sebab, penanganan pasien yang terpapar Corona jenis apa pun tergolong sama.

Cara pencegahan virus Corona varian apa pun juga sama.

"Karena apa pun itu, kalau selama masih Covid-19 kan sama. Protokol kesehatannya ya 5M, pencegahan, sama semua," ujarnya.

"Enggak ada hal yang perlu dilakukan berbeda, jadi kita engga terlalu concern dengan jenis. Pokok Covid-19 masih ada, hati-hati," imbuh dia.

Kepala Dinkes Kota Tangerang Dini Anggraeini sebelumnya berujar, guna mendeteksi Omicron, pihaknya harus menyerahkan sampel pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 ke Litbangkes.

Baca juga: Dinkes Kota Tangerang Akui Tak Mampu Deteksi Varian Omicron Secara Mandiri

"Ini hasil-hasilnya dikirim lagi ke Litbangkes untuk whole genome sequencing. Nah itu nanti akan mendeteksi apakah kasus-kasus yang konfirm ini Omicron atau bukan," ujar Dini, Rabu.

Dini mengaku, untuk mendeteksi varian Omicron, dibutuhkan alat berbeda yang mampu melakukan whole genome sequencing.

Sementara ini, staf Dinkes Kota Tangerang tidak mampu mengoperasikan alat tersebut.

"Kemampuan ahlinya, bukan persoalan alat. Kan itu ngelihat genome ya, gen-nya. Nah itu butuh waktu lama, 3-5 hari. Dan itu harus yang ahli, bukan hanya dari alat gitu saja," papar Dini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Alasan Warga Masih 'Numpang' KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Alasan Warga Masih "Numpang" KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com