Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Pemprov DKI Turun Tangan Atasi Kepulan Asap Hitam dari Genset di Mal Kota Kasablanka yang Ganggu Warga

Kompas.com - 06/01/2022, 09:49 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga RT 04 dan 05 RW 09 Jalan Rawa Panjang, Menteng Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan, mengeluhkan asap hitam yang diduga berasal dari genset sekitar Mal Kota Kasablanka.

Genset itu berada di antara belakang gedung Mal Kota Kasablanka dan salah satu gedung apartemen.

Antara genset dengan permukiman warga hanya berjarak beberapa meter dan dibatasi seng setinggi sekitar 2 meter

Adapun cerobong genset itu menghadap jalan dan permukiman warga RT 04 Menteng Atas.

Baca juga: Warga Menteng Atas Laporkan Mal Kota Kasablanka ke Pemkot Jaksel Terkait Polusi Asap dari Genset

Warga mengatakan polusi asap yang keluar dari genset itu cukup banyak dan mengganggu aktivitas pengguna jalan dan warga.

Sejak Oktober 2021

Ketua RT 04 Joko Pandurat menjelaskan, polusi udara yang buruk dialami warga Menteng Atas sejak Oktober 2021.

Asap hitam pekat dari genset kerap menyelimuti jalan hingga permukiman warga setiap dua hari sekali, sekitar pukul 16.00 WIB.

"Dua hari sekali setiap jam 4 sore itu dia (Mal Kota Kasablanka) menghidupkan genset. Di situ asap keluar. (Asap) bukan putih, tapi hitam. Bau seperti bau solar," ujar Joko saat ditemui di lokasi, Rabu (5/1/2022).

Rumah Joko menjadi salah satu yang terdampak dari asap hitam pembuangan genset Mal Kota Kasablanka sudah tiga bulan lalu.

Baca juga: Pemkot Jaksel Segera Panggil Manajemen Mal Kota Kasablanka soal Dugaan Polusi Udara akibat Asap Genset

Asap hitam itu menghalangi penglihatannya dan warga serta pengendara yang melintasi RT 04 Jalan Menteng Rawa Panjang.

"Kalau pas arah anginnya ke samping itu warga di RT 04 kena, apalagi saat anginnya ke bawah itu jalanan kayak kabut, gelap," ucap Joko.

Berdampak ke pedagang

Asap hitam yang timbul dari genset Mal Kota Kasablanka itu turut memberikan dampak pada sejumlah pedagang di RT 04, Menteng Atas.

"Selain rumah warga, karena sepanjang depan jalan ada warung, kemudian warteg, itu juga terdampak terkena asap. Kan ada makanan itu," ujar Joko.

Warga dan pedagang sempat protes ke petugas keamanan Mal Kota Kasablanka, namun tidak ada solusi dan masih terjadi polusi asap.

Baca juga: Saat Warga Menteng Atas Keluhkan Polusi dari Genset Mal Kota Kasablanka

"Sempat juga sekuriti saya panggil saya bilang 'lihat kejadiannya tuh lihat pak jalan sampai ketutup kayak kabut'. Kendaraan juga tidak kelihatan orang," kata Joko.

Joko memastikan tidak ada warga yang mengalami permasalahan pernapasan meski polusi buruk melanda wilayah dan permukiman warga lainnya.

"Alhamdulillah belum ada warga yang mengalami itu (gangguan pernapasan). Jangan sampai juga," ucap Joko.

Sudah mediasi

Merasa asap hitam pekat yang terus terjadi itu semakin mengganggu, warga kemudian melapor ke Kelurahan Menteng Atas.

Lurah Menteng Atas Wawan Hermawan mengatakan, warga dengan pihak Kota Kasablanka sudah difasilitasi untuk mediasi pada pertengahan Desember 2022.

"Sudah (ada pertemuan antara warga dan pihak Mal Kota Kasablanka). Perwakilan warga itu ada empat atau lima orang. Pertemuan pada 14 Desember 2021," ujar Wawan saat dikonfirmasi, Rabu (5/1/2022).

Baca juga: Tinjau Lokasi Sirkuit Formula E, Giring PSI Terperosok ke Kubangan Lumpur

Menurut Wawan, persoalan mengenai polusi udara itu kemudian dibahas hingga ke tingkat Pemerintah Kota Jakarta Selatan dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Petugas dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta akan mengunjungi lokasi di mana polusi dilaporkan terjadi.

"Itu akan ditindaklanjuti. Bakal ada peninjauan dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta untuk masalah polusi ini," kata Wawan.

Penjelasan Mal Kota Kasablanka

Manajemen Mal Kota Kasablanka angkat bicara mengenai keluhan warga RT 004 dan 007 RW 009, Menteng Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan, soal polusi asap yang disebut berasal dari pusat perbelanjaan tersebut.

Senior Promotion Manager Mal Kota Kasablanka Agung Gunawan mengatakan, asap hitam yang mengganggu warga Menteng Atas itu bukan berasal dari genset Mal Kota Kasablanka, melainkan milik Pakuan Tower.

Adapun Pakuan Tower masih satu kawasan dengan Mal Kota Kasablanka karena lokasinya berada di belakang gedung Mal Kota Kasablanka.

"Yang harus digarisbawahi, kejadian bukan di Mal Kokas tapi Pakuan Tower. Itu unit Office Tower letaknya di belakang Kokas, berbatasan langsung dengan Kelurahan Menteng Atas. Jadi memang bukan di mal," ujar Agung saat dikonfirmasi, Kamis (6/1/2022).

Menurut Agung, asap dari genset yang disebut mengganggu warga itu terjadi awal November 2021. Namun, saat ini persoalan itu telah diatasi.

"Kita sudah panggil vendor dan memperbaiki genset yang ada di Pakuan Tower tersebut dan sekarang semua sudah teratasi," kata Agung.

Agung menyebutkan, pihak Pakuan Tower telah bertemu dengan warga Menteng Atas terkait penyelesaian masalah itu.

Hal itu juga disebut sudah diketahui oleh Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.

"Mereka juga katanya sudah ketemu warga setempat, ketemu dengan kecamatan dan sepertinya juga Dinas LH juga sudah menginfo," ucap Agung.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berusaha Tutupi Kandungan Kekasihnya, Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta

Berusaha Tutupi Kandungan Kekasihnya, Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta

Megapolitan
Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Megapolitan
Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Megapolitan
Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Megapolitan
Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com