Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penganiayaan Orang Berkebutuhan Khusus di Depok Berakhir Damai, Korban Maafkan Pelaku

Kompas.com - 06/01/2022, 14:33 WIB
M Chaerul Halim,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kasus penganiayaan terhadap orang berkebutuhan khusus berinisial S (45) di Jalan Bahagia Raya, Sukmajaya, Depok, berakhir damai.

Kepala Unit Reskrim Polsek Sukmajaya AKP Harun Rasyid mengatakan, pelaku dan korban telah dimediasi. Korban pun telah memaafkan pelaku.

"Sudah mediasi dia dan sudah saling memaafkan. Intinya mereka saling memaafkan. Ternyata kan masih ada ikatan saudara," ujar Harun saat dihubungi Kompas.com, Kamis (6/1/2022).

Baca juga: Aniaya Orang Berkebutuhan Khusus di Depok, Pelaku Emosi Payudara Pacarnya Tersenggol

Harun menuturkan, korban dan pelaku mulanya melakukan mediasi di rumahnya.

Namun, karena video penganiayaan itu viral, kata harun, mereka diminta untuk datang ke Mapolsek Sukmajaya.

"Iya dia juga datang ke polsek untuk buat pernyataan damai secara kekeluargaan," kata Harun.

Dengan demikian, tak ada proses hukum terhadap pelaku yang memukul S.

"Karena emang korban selama ini tidak membuat laporan," ujar Harun.

Baca juga: Anggota DPRD dan Kadishub Depok Ditetapkan Tersangka Kasus Mafia Tanah

Diberitakan sebelumnya, pelaku menganiaya korban lantaran emosi payudara pacarnya tersenggol tangan S.

Saat itu, kata Harun, pelaku sedang membeli makaroni, sedangkan pacarnya menunggu di dalam mobil.

Saat pelaku hendak membayar, tiba-tiba S meminta makanan kepada pacar pelaku.

"Diulurkan saja tuh bocah tangannya, tangannya mengulur ke ceweknya, nyenggol ke payudaranya, marah si cowoknya," ujar Harun, Rabu (5/1/2022).

Baca juga: Ironi Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, Banjir Penghargaan tapi Ditangkap KPK

Lantaran emosi, pelaku langsung memukul korban. Kemudian, ketika tahu korban adalah orang berkebutuhan khusus, pelaku langsung menyesal memukul S.

Belakangan diketahui ternyata S dan pacar pelaku masih ada hubungan kerabat.

"Ternyata bapaknya si cewek (pacar pelaku) sama bapaknya ODGJ itu nyambung, semua ya ternyata masih saudara," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com