Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Shendy Adam
ASN Pemprov DKI Jakarta

ASN Pemprov DKI Jakarta

JAKI, Cara Jakarta Hadapi Disrupsi

Kompas.com - 06/01/2022, 16:50 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

APLIKASI Jakarta Kini (JAKI) belum lama ini meraih prestasi gemilang. Aplikasi besutan Jakarta Smart City itu meraih medali emas untuk kategori sektor publik pada kompetisi teknologi dan inovasi tingkat Asia Tenggara di ASEAN ICT Awards 2021.

Dalam konstelasi persaingan kota cerdas dunia, Jakarta tahun 2021 cuma ada di urutan 91. Posisi tersebut naik tiga strip dari tahun sebelumnya.

Untuk wilayah Asia Tenggara, Jakarta berada di urutan keenam, di belakang Ho Chi Minh (ranking 88 global), Hanoi (87), Bangkok (76), Kuala Lumpur (74) dan Singapura yang berada di puncak dunia alias jawara global.

Singapura tidak hanya mengungguli kota-kota di kawasannya, tetapi juga kota besar lain seperti Zurich, Oslo hingga New York.

Oleh karena itu, keberhasilan JAKI memenangkan AICTA 2021 layak diapresiasi tinggi. Membuat Jakarta layak diperhitungkan sebagai salah satu kota cerdas.

Mobile apps untuk pelayanan publik perkotaan merupakan salah satu indikator dari evolusi yang sedang berlangsung, yaitu "ubiquitous government" (Belanger, Carter, Schaupp, 2005) atau "smart government".

Pemerintahan cerdas akan membagikan sumber daya dan informasi kepada warga negara, lembaga swadaya masyarakat maupun pihak swasta dan begitupun sebaliknya (Scholl, 2012).

Dengan JAKI, Pemprov DKI Jakarta membuka keran informasi dua arah. Warga bisa mengakses berbagai layanan publik.

Dari sisi pemerintah, aktivitas dan perilaku digital warga merupakan big data yang amat berharga dan modal penting dalam pengembangan kota cerdas.

Kota cerdas dan M-Government Jakarta

Perkembangan teknologi telah sejak lama memengaruhi bentuk kota dan bagaimana kota dikelola (Amri dan Permadi dalam Napitupulu dan Soegijoko, 2015). Tidak terkecuali dengan tren internet of things.

Kota-kota cerdas umumnya memaksimalkan pemanfaatan internet untuk berbagai kebutuhan warganya.

Jakarta mulai mengembangkan ide gagasan kota cerdas setidaknya sejak tahun 2014, ditandai dengan pembentukan Unit Pengelola Jakarta Smart City (JSC).

Di awal berdirinya, JSC seolah tenggelam di balik nama besar Qlue, sebuah aplikasi yang dikembangkan oleh developer yang berkolaborasi dengan Pemprov DKI Jakarta.

Seiring perjalanan waktu, JSC semakin eksis lewat beragam produk yang dihasilkan.

Umumnya dimanfaatkan untuk menunjang pekerjaan satuan kerja perangkat daerah di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com