Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Air di Kampung Baru Kubur: Air Bau Bangkai tapi Tagihan Jalan Terus

Kompas.com - 07/01/2022, 10:36 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak empat RT di Kampung Baru Kubur Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, mengalami krisis air selama tiga bulan.

Krisis air terjadi di RT 004, RT 005, RT 006, dan RT 007 di RW 015 kampung tersebut.

Air di rumah mereka mati dan mengalir pada jam tertentu dengan volume sedikit. Saat air mengalir, kondisinya pun beragam, terkadang bersih, tapi lebih sering berbau busuk.

Sebelumnya, pada 2019, air di permukiman tersebut juga pernah bermasalah karena air yang dipasok oleh operator Palyja itu berwarna.

Air bau bangkai

In Nyo, warga RT 007 mengeluhkan bahwa air yang berbulan-bulan krisis di rumahnya itu kerap kali berbau jika mengalir.

"Airnya enggak pernah keluar, sekalinya keluar, bau bangkai. Masa airnya bau bangkai. Bingung saya juga," ujar In Nyo saat ditemui di rumahnya, Kamis (6/1/2022).

Dia mengatakan, banyak pekerjaan rumah tangganya yang terbengkalai akibat krisis air tersebut. Terlebih lagi, di rumahnya juga sedang ada orang yang sakit.

"Saya enggak mandi-mandi. Kesal saya. Kami enggak ada air tapi bayar terus," kata dia.

Baca juga: Kampung Baru Kubur Koja Krisis Air, Warga: Sekalinya Keluar Bau Bangkai

Selain berbau, ujar dia, air tersebut juga menghitam dan tak layak pakai jika sewaktu-waktu mengalir.

Kemudian, waktu air mengalir pun tak tentu.

In Nyo dan tetangganya terpaksa harus membeli air galon atau air pikul dari pedagang air keliling untuk memenuhi kebutuhan mereka.

"Jadi harus beli segalon Rp 6.000, sedangkan tagihan bayar terus tapi airnya enggak ada," kata dia.

Keluarkan biaya tambahan

Hal senada disampaikan Emil. Ibu rumah tangga ini mengatakan, saat ini, bebannya makin bertambah karena dia harus mengeluarkan biaya untuk membeli air galon isi ulang sebagai pengganti.

Sebab, tak ada cara lain untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari bagi dirinya dan keluarga.

"Paling kami beli air isi ulang saja. Sehari bisa 10 galon dengan biaya di luar biaya bulanan (untuk) Palyja. Satu galonnya Rp 6.000," kata Emil.

Baca juga: Warga Kampung Baru Kubur Berharap Subsidi Air dari Palyja

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com