Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Miris Warga Kampung Bayam yang Tinggal di Pinggir Rel Kereta akibat Tergusur Proyek JIS

Kompas.com - 07/01/2022, 20:03 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

Hal senada juga disampaikan Sutrisno (58).

Dia mengaku tinggal di bedeng setelah pembangunan proyek stadion berjalan sekitar 40 persen.

"Kemarin baru didata, ini juga disuruh ke kelurahan. Kurang tahu pendataan buat rusun atau bukan. Yang mendata dari kelurahan sama kamtib," kata Sutrisno.

Selain itu, Sutrisno juga tidak tahu apakah ada ganti rugi yang akan diterima warga nantinya terkait penggusuran karena proyek JIS.

Menurut dia, sejauh ini warga baru diminta mengisi formulir.

"Saya ikuti dari pemerintah saja. Kalau suruh pindah, ya ikut pindah," ujar Sutrisno.

Baca juga: Warga Kampung Bayam Gusuran JIS Tinggal di Pinggir Rel, Wali Kota: Harus Koordinasi dengan PT KAI

Koordinasi dengan PT KAI

Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim mengatakan, harus ada koordinasi dengan PT KAI terkait dengan warga gusuran Kampung Bayam yang bertahan dengan mendirikan bedeng di pinggir rel kereta.

"Kita perlu berkoordinasi dan kerja sama dengan semua pihak karena lokasi yang dimaksud termasuk dalam kawasan PT KAI," kata Ali di Kantor Wali Kota Jakarta Utara, Jumat (7/1/2022).

"Oleh karena itu kami minta PT KAI juga bisa sesegera mungkin menindaklanjuti supaya kawasan itu menjadi lebih indah dan tertata," lanjut dia.

Ali mengatakan, duduk bersama membahas hal tersebut dengan PT KAI perlu segera dilakukan.

Sebab, kata dia, tidak mungkin langsung ada penindakan represif kepada warga yang bermukim di sana.

"Jadi kita buka dialog terus. Saya harap ini juga bisa dicarikan solusi bersama, pengertian di lokasi tersebut bahaya dan bukan peruntukkannya harus dimengerti semua pihak," kata dia.

Apalagi, ujar Ali, masih ada beberapa rumah susun (rusun) yang lebih layak untuk tempat warga tersebut tinggal.

Baca juga: Gubernur Anies Baswedan Nikmati Senja Terakhir 2021 dari Ketinggian 72 Meter Puncak JIS

Rencana relokasi ke kampung susun

Salah satu alasan warga bertahan dengan membangun atau menyewa bedeng di pinggir rel kereta api tepat di depan bangunan JIS itu adalah karena tidak punya tempat tinggal dan belum menerima kompensasi.

Menanggapi hal tersebut, Ali mengatakan bahwa penataan Kampung Bayam masuk ke dalam penataan beberapa kampung di Jakarta Utara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com