JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah belasan tahun, warga Kranji, berharap banjir menahun di wilayahnya segera ditangani. Berulang kali mereka rutin duduk berjam-jam membahas dan mencari solusi terbaik bersama aparatur pemerintah daerah. Namun, hak mereka untuk hidup nyaman dan bebas dari banjir justru dikorupsi.
Seperti dilaporkan Kompas.id, Jumat (7/1/2022) sore, jalan di kawasan perumahan Duta Kranji, Bekasi Barat, Kota Bekasi, sebagian perumahan warga di tempat itu sudah tak terurus dan menjadi bangunan tua.
Ada pula bangunan-bangunan tertentu yang masih tertempel kertas berisi informasi penjualan atau penyewaan rumah.
Rumah yang dijual atau dikontrakkan itu milik warga yang sudah tak sanggup tinggal di sana. Mereka menyerah dan memilih mencari tempat baru setelah bencana banjir rutin merendam perumahan mereka setiap tahun saat musim hujan tiba.
”Selama lima tahun terakhir, rumah-rumah di sini rutin kebanjiran. Ketinggian air tiap tahun juga makin tinggi. Tiga tahun lalu ketinggian air 1 meter. Sekarang sudah lebih dari itu,” ujar Herman (67), salah satu warga setempat, saat ditemui pada Jumat sore.
Baca juga: Kalibiru Meluap dan Drainase Buruk, Perumahan Duta Kranji Bekasi Banjir
Warga yang memiliki penghasilan lebih masih punya pilihan mencari permukiman baru. Namun, orang seperti Herman yang hanya berjualan kopi dan beberapa jenis minuman lain dengan pendapatan harian yang tak menentu pastinya tak ada pilihan.
Herman bersyukur sudah mampu membangun rumah saat masih bekerja sebagai pemborong 20 tahun lalu. Saat ini, ketika hujan deras dan berpotensi banjir, hal yang dia lakukan itu hanya memindahkan barang-barangnya ke tempat yang lebih tinggi. Selebihnya, banjir menjadi tontonan mereka.
”Sudah bosan berharap. Kami sudah rapat belasan tahun soal penanganan Kali Cakung,” kata Herman.
Dikorupsi
Upaya penyelesaian banjir di daerah Kranji akibat luapan Kali Cakung, menurut Herman, sudah berlangsung sejak 2008 atau masih di zaman Wali Kota Bekasi Mochtar Muhamad. Saat itu, Pemerintah Kota Bekasi pimpinan Mochtar Muhamad sudah menggagas program pembangunan polder.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.