Diduga Mencuri Tas, Seorang Pria Dipukuli Massa di Jalan Antasari

JAKARTA, KOMPAS.com - Polres Metro Jakarta Selatan mengamankan seorang pria terduga pelaku pencurian di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan sekitar pukul 04.00 WIB, Sabtu (8/1/2022).

Kejadian bermula saat korban yang juga seorang teknisi listrik, Rahmat (28), hendak beristirahat di pinggiran jalan dekat Kantor Wali Kota Jakarta Selatan. Ia mengaku tengah berkumpul bersama temannya selepas kerja.

Baca juga: Anggota Polsek Pulogadung yang Marahi Korban Pencurian Akhirnya Dimutasi ke Papua Barat

Teknisi listrik itu tak menyangka, tas yang ditaruh pada stang motornya hilang ketika ia terlelap.

"Sekitar 20 menit saya ketiduran, tidur ayam, pas bangun tas hilang. Di situ saya belum ngeh kalau tas itu hilang di motor," ungkap Rahmat.

Rupanya selama ia tertidur, ada seorang pria yang berjalan mondar-mandir di depan motornya. Ia bersama temannya kemudian mengejar pria terduga pelaku ke arah Pasar Inpres Radio Dalam, Gandaria Utara, Kebayoran Baru.

Namun, niat Rahmat untuk menanyakan keberadaan tasnya, justru dituduh maling oleh pria terduga pelaku.

"Pertama tanya halus akhirnya saya diteriaki maling, akhirnya ada polisi dari Polsek Cilandak dan (pelaku) langsung dibawa ke Polsek Taman Puring. Di Taman Puring dia ngak," beber Rahmat.

Adapun Kepala Tim Perintis Presisi Polres Jakarta Selatan Aipda Heri Susanto membenarkan pihaknya telah mengamankan seorang pria yang terlanjur bonyok usai dihajar warga lantaran kepergok mencuri sebuah tas yang berisikan uang sebesar Rp 250.000.

Baca juga: Pencuri Bermodus Pecah Kaca Mobil Menggasak Laptop dan Tas di Ciledug

"Kami sedang patroli begitu kami melintas di lampu merah Jalan Antasari terlihat ada kerumunan. Kami melihat salah satu terduga sudah dipukuli massa," ujar Heri.

Melihat kondisi terduga pelaku yang bercucuran darah di sekujur muka, pihaknya lantas menangkap dan membawa pria tersebut ke Polres Metro Jakarta Selatan untuk diperiksa lebih lanjut.

"Langsung kami amankan ke Polres Jaksel," ujar Heri.