Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Jakarta Utara Hadapi Krisis Air Berbulan-bulan, Bukan karena Kemarau tapi Gangguan Operator

Kompas.com - 11/01/2022, 07:51 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa wilayah di Jakarta Utara mengalami krisis air. Hal ini terjadi bukan karena kemarau, melainkan karena adanya gangguan yang dihadapi operator air.

Air jarang mengalir ke perumahan warga. Kalaupun ada, debit air yang keluar tidak lah banyak. Kualitas air pun buruk karena karena berbau serta berwarna.

Kondisi ini setidaknya dirasakan warga di dua kampung di Jakarta Utara, yakni Kampung Bandan, Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan, dan Kampung Baru Kubur, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan.

Krisis air bersih ini sudah berlangsung berbulan-bulan lamanya. Di Kampung Bandan, misalnya, krisis tersebut sudah terjadi selama empat bulan.

Baca juga: Warga Kampung Bandan Minta PT Palyja Segera Selesaikan Krisis Air

Warga belum Mendapat Kejelasan

Hingga saat ini, warga mengaku belum mendapatkan kejelasan dari operator air PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) mengenai penyebab krisis air yang melanda wilayah permukiman mereka.

"Masih begini, belum ada perubahan. Saya enggak tahu karena apa. Karena apa sih?" ujar Deny (53), warga RT 02 RW 05, saat ditemui, Senin (10/1/2022).

Perempuan paruh baya yang sudah tinggal di Kampung Bandan sejak kecil itu mengatakan, tak ada sedikit pun informasi yang disampaikan pihak Palyja sejak krisis air terjadi.

Padahal, biasanya setiap ada gangguan atau perbaikan saluran air pihak Palyja pasti akan selalu mengabarkan terlebih dahulu melalui pesan singkat.

"Kalau sekarang enggak ada info dari awal, dulu sering ada," kata dia. Deny mengatakan, kondisi krisis air yang terjadi sejak beberapa bulan lalu tak kunjung berubah.

Baca juga: Warga Kampung Baru Kubur Berharap Subsidi Air dari Palyja

Air hanya mengalir pada jam-jam yang tidak dapat ditentukan. Kondisi air yang keluar pun dalam kondisi yang tidak layak. Air sangat berbau dan berwarna kekuningan.

"Ngalir mah ngalir tapi bau. Enggak tahu dari apaan baunya. Baunya juga enggak enak. Airnya kotor, kuning-kuning gitu. Makanya enggak dipake lah, buat apa?" kata dia.

Palyja diketahui memasok bantuan air ke wilayah tersebut. Deny pun terus memanfaatkan bantuan air yang diberikan Palyja ke kampungnya itu.

Bantuan air itu dimanfaatkannya hanya untuk minum. Berkat air bantuan itu pula dia bisa tetap berjualan teh manis di depan rumahnya.

Sementara untuk mandi dan mencuci, kata dia, dirinya masih memanfaatkan sumur air tanah yang disedot menggunakan pompa air. Kualitas air dari sumur itu pun buruk.

"Andai kata saya enggak kebagian air, saya juga enggak akan jualan teh gini. Kalau beli galon (buat jualan) rugi lah. Gak keuber saya mah," ujar dia.

Baca juga: Kampung Bandan Tiga Bulan Kekurangan Pasokan Air, Palyja: Kami Mohon Kesabaran Warga

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Megapolitan
Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Megapolitan
Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Megapolitan
Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com