Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 RT di Krukut Tamansari Berstatus Zona Merah meski Capaian Vaksinasi Tinggi

Kompas.com - 11/01/2022, 08:23 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Micro lockdown atau karantina mikro diterapkan di empat rukun tetangga (RT) di Kelurahan Krukut, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat.

Aturan ini ditetapkan pasca penemuan klaster Covid-19 di wilayah tersebut setelah puluhan warga Krukut terpapar Covid-19.

Salah satunya bahkan merupakan kasus probable (suspek) Omicron yang diyakini lebih cepat menular daripada varian lain yang pernah ada.

Keempat wilayah RT yang dikarantina mikro adalah RT 08, RT 10, RT 11, dan RT 14.

Baca juga: Tes Covid-19 Massal Ketiga di Krukut Tamansari, Bertambah 10 Warga yang Terkonfirmasi Positif

Capaian vaksinasi tinggi

Meski demikian, Lurah Krukut Ilham Nurkarin mengklaim bahwa cakupan vaksinasi di wilayahnya sudah cukup tinggi.

"Vaksinasi cukup, sudah zona hijau, capaian vaksinasi kita sudah ada 83 persen," jelas Ilham saat dikonfirmasi, Senin (10/1/2022).

Lebih jauh, kata Ilham, puluhan orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 di wilayahnya itu memiliki gejala ringan.

"Gejalanya relatif ringan, seperti pusing, nyeri, flu, demam, dan sebagian besar tanpa gejala," kata dia.

Baca juga: Ada Tes Covid-19 Massal, Pedagang Pasar Krukut Mengumpet

Ia meyakini, kondisi tersebut terjadi karena sudah banyak warga yang divaksin Covid-19.

"Mungkin ada kaitannya dengan status vaksinasi, hampir semuanya sudah melaksanakan vaksinasi lengkap. Mungkin karena sudah vaksinasi lengkap, jadi gejalanya cuma ringan," pungkas dia.

 

Tes Covid-19 massal

 

Penemuan kasus Covid-19 di wilayah Krukut membuat otoritas setempat menggelar tes Covid-19 massal demi dalam rangka penanganan penularan virus corona di sana.

Pemeriksaan Covid-19 massal di Krukut telah dilakukan sebanyak tiga kali.

Dalam pemeriksaan pertama, didapatkan 13 warga positif Covid-19.

Baca juga: 4 RT di Krukut Micro Lockdown, Polisi: Yang Terpaksa Keluar Wajib Swab Antigen

 

Keesokan harinya ditemukan lagi 20 kasus positif, sedangkan, kemarin, ditemukan 10 kasus. Tiga hasil kasus lainnya bukan didapat dari tracing massal.

Dari 36 kasus positif Covid-19 pertama, satu di antaranya dirujuk ke Rumah Sakit Pelni Jakarta Barat karena akan melahirkan dalam waktu dekat.

"Yang melahirkan itu, sementara masih di Rumah Sakit Pelni, masih tunggu perkembangan pemeriksaan dari dokter" kata Ilham.

Selain itu, satu kasus pertama juga merupakan pasien suspek Omicron.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com