Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembeli Kian Sepi, Ini Trik Pamulang Square untuk Bertahan di Tengah Pandemi

Kompas.com - 11/01/2022, 10:45 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

TANGSEL, KOMPAS.com - Manajemen pengelola building Pamulang Square mengakui bahwa bisnis mereka ikut terdampak oleh pandemi Covid-19 yang memengaruhi perekonomian warga.

Namun, pusat perdagangan yang terletak di Jalan Siliwangi Pamulang Barat tersebut mencoba untuk bertahan di tengah situasi sulit itu.

"Kami bertahan, Pamulang Square tidak begitu terdampak, (kondisi) kami mulai membaik bahkan investor sudah berdatangan kepada kami," ucap salah seorang pengelola Pamulang Square, Senin (10/1/2022).

Menurutnya, pihak manajemen mendorong para pedagang di mal tersebut untuk juga berjualan secara online sehingga kapital mereka tetap bisa bergulir.

"Kalau (penjualan) offline terbatas karna pandemi. Jadi kita ajak penjual gencar berdagang di online," lanjutnya.

Bun Ket Khian (39), seorang pemilik toko elektronik, misalnya, memanfaatkan teknologi digital untuk terus bertahan meski pengunjung mall berkurang di masa pandemi.

Bun memanfaatkan aplikasi digital untuk menjual barang dagangan elektronik miliknya.

"Saya ada dua kios di sini, jualan online-nya jalan terus. Ya meskipun pandemi berpengaruh terhadap omset sampai 50 persen, tapi sekarang sudah mulai membaik," ujarnya.

Bun kehilangan separuh omsetnya, yang apabila kondisi normal mencapai Rp 60 juta dalam sebulan kini hanya menjadi Rp 30 jutaan.

"Parahnya pas awal pandemi sih. Tapi semenjak libur Natal dan Tahun Baru mal sudah mulai membaik, mulai ramai lagi," jelasnya.

Bun menilai, ketatnya aturan protokol kesehatan yang diterapkan pemerintah selama pandemi membuat jumlah pengunjung ke mal berkurang.

Seperti syarat yang mewajibkan pengunjung harus scan QR atau menunjukkan bukti sertifikat vaksin saat hendak masuk mal. 

Hal yang sama juga disampaikan Diego (30). Pria yang memiliki toko pakaian ini mengaku tidak begitu terdampak pandemi karena ia turut menjual dagangannya secara online.

"Saya masuk ke sini dua bulan, terus kemudian pandemi. Alhamdulillah masih bertahan sampai sekarang, gak begitu pengaruh lah namanya juga usaha ya kadang ramai kadang sepi," jelasnya.

Diego bisa mengumpulkan omset setidaknya Rp 10 juta dalam sebulan.

"Tapi pas seminggu mau Lebaran itu ramai banget kurang lebih sampai 55 jutaan sebulan. Untuk hari biasa selalu di atas Rp 10 juta sebulan paling sepi," ujarnya.

Selain itu, alasan lain mereka bisa bertahan karena pihak pengelola mal memberikan diskon sewa kios.

Biaya sewa di masa pandemi berbeda dengan harga sewa sebelum pandemi.

"Kios ada diskon dari pengelola mall, beda dari harga normal biasanya, jadi masih bisa disesuaikan dengan kondisi saat ini" lanjut Diego.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com