JAKARTA, KOMPAS.com - Warga di RW 002 kelurahan Krukut, Taman Sari, Jakarta Barat, kompak bersembunyi di rumah mereka masing-masing saat Satgas Covid-19 mendatangi kawasan itu pada Senin (10/1/2021) pagi. Wilayah yang semula penuh dengan hiruk pikuk aktivitas warga itu mendadak menjadi sepi.
Seperti dilaporkan Kompas.id, awalnya warga dan kendaraan lalu lalang di wilayah padat penduduk itu. Pedagang pasar menata lapak dan bertransaksi jual beli di Pasar Krukut. Orangtua sibuk mengantar jemput anaknya ke sekolah seiring dengan kebijakan pembelajaran tatap muka 100 persen.
Namun warga spontan menghentikan aktivitas dan masuk ke dalam rumah saat melihat kedatangan petugas gabungan yang terdiri dari aparatur kelurahan, puskesmas hingga TNI-Polri. Pedagang di pasar juga langsung merapikan lapak sebelum pergi.
Pemukiman padat penduduk yang dihuni sedikitnya 300 warga itu pun langsung lengang. Sebagian besar pintu rumah terkunci rapat. Hanya tersisa kendaraan yang terparkir di gang-gang selebar 1-2 meter.
Adapun kedatangan petugas gabungan ke wilayah itu bukan tanpa alasan. Sebelumnya ditemukan sudah ada 36 warga disana yang terinfeksi Covid-19.
Total sudah ada empat RT di RW 002 yang menerapkan lockdown karena warganya terpapar Covid-19, yakni RT 08, RT 10, RT 11, dan RT 14.
”Zona merah virus (Covid-19). Wilayah pengendalian ketat (WPK) telah diterapkan di wilayah RT 008, 010, 011, dan 014 di RW 002 Kelurahan Krukut. Selain warga dilarang keras masuk. Bagi yang melanggar akan dikenakan sanksi”.
Demikian tulisan berwarna merah dan hitam pada spanduk putih di depan akses masuk yang ditutup.
Baca juga: PTM 100 Persen di Bogor, Depok, dan Bekasi Ditunda, Jakarta Jalan Terus
Banyak Warga Enggan Ikut Tes Massal
Petugas gabungan mendatangi RW 002 kelurahan Krukut untuk melakukan tes massal Covid-19 kepada warga setempat. Namun rencana tes PCR kepada 500 warga nyaris buyar.
Bisa dihitung jari jumlah warga yang datang ke Puskesmas Krukut, Lapangan SMK Negeri 35 Jakarta, Pasar Krukut, dan Lapangan Garuda untuk mengikuti tes.
”(Saya) tidak tahu sama sekali ada warga kena Covid-19 karena beraktivitas di rumah saja. Tiba-tiba sudah micro-lockdown. Tadi dipanggil ikut tes, datang saja,” tutur Endrayanti (39), warga setempat yang ikut tes PCR bersama dua anak balitanya.
Camat, lurah, TNI, dan Polri, serta RW 002 tidak tinggal diam melihat sepinya lokasi tes PCR. Mereka menyambangi warga dari pintu ke pintu, membujuk untuk ikut tes meskipun diwarnai penolakan dan perdebatan.
Bong Tji Moi (45), warga setempat, misalnya, beralasan hendak mengantarkan paket ketika dibujuk untuk ikut tes. Ia tak bisa menunda pengantaran dan harus diantar olehnya karena paketnya penting.
”Saya harus antar paket ini dulu. Tidak bisa ditunda. Nanti kembali baru saya ikut tes,” ujarnya kepada Camat Taman Sari dan Ketua RW 002. Setelah hampir 30 menit dibujuk, akhirnya ia sepakat meninggalkan fotokopi KTP-el dan berjanji akan ikut tes setelah mengantar paket.
Baca juga: Ada 4 RT Zona Merah di Krukut Tamansari, Tes Covid-19 Massal Digelar Tiga Hari Berturut-turut