Kemudian, sekitar pukul 19.00 WIB, LE tiba di kediamannya usai dijemput oleh petugas bengkel di Hotel Olive di Cibodas, Kota Tangerang.
Di kediamannya, LE menyampaikan bahwa Mery tengah hamil dan menuntut sejumlah hal ke keluarganya.
Beberapa di antaranya adalah meminta uang untuk pernikahan sebesar Rp 300 juta, meminta bengkel agar diambil alih, dan meminta agar Fernando sekeluarga meninggalkan bengkel itu.
Setelah itu, LE kembali ke Hotel Olive.
Sampai akhirnya, saat Fernando mandi di kamarnya di lantai 3 sekitar pukul 22.30 WIB, LE teriak bahwa Mery hendak membakar bengkel.
"(LE) ke kamar, memberitahu saya bahwa wanita ini, terdakwa, mau membakar bengkel," paparnya.
"Saya lihat dari jendela kamar, sudah ada asap," sambung dia.
Fernando melanjutkan, saat itu, dia memberitahu ke orangtuanya di lantai 2 bahwa kediaman mereka terbakar.
Di tengah-tengah asap, Fernando membawa kakak perempuannya yang bernama Cornelia Fransisca ke balkon di lantai 4.
Kala itu, Fernando mengira bahwa orangtuanya berada di belakang mereka.
"Saya di balkon, saya kaget orangtua dan kakak saya belum ada. Dari balkon, saya ke lantai 3. Di lantai 3 terdengar ledakan, saya tidak jadi turun, balik ke atas," paparnya.
Saat berada di lantai 4, Fernando sempat tersandung. Ternyata, dia tersandung jenazah LE.
Fernando mengaku kondisi LE saat itu sudah dalam keadaan kaku dan berposisi seperti bersujud.
"Seperti bersujud dan sudah kaku," ungkap dia.
Setelah itu, Fernando bergegas ke balkon dan berteriak meminta tolong.