Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PTM 100 Persen di Dua Sekolah di Jaktim Dihentikan karena Siswa Terpapar Covid-19

Kompas.com - 12/01/2022, 06:11 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembelajaran tatap muka (PTM) dengan kapasitas 100 persen di dua sekolah di Jakarta Timur dihentikan sementara akibat adanya siswa di sekolah tersebut yang terpapar Covid-19.

Dua sekolah itu adalah Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 71 Jakarta dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Malaka, Pondok Kopi. Kedua sekolah tersebut berlokasi di Kecamatan Duren Sawit.

Satu siswa kelas 12 SMAN 71 Jakarta terkonfirmasi terpapar virus corona varian Omicron.

Sementara untuk kasus SMK Malaka, satu siswa juga dinyatakan terkonfirmasi Covid-19, tetapi belum bisa dipastikan variannya.

Baca juga: Nasib PTM 100 Persen di Kota Bogor Ditentukan Februari 2022

PTM dihentikan lima hari

Kepala SMAN 71 Jakarta Acep Mahmudin mengatakan, satu siswanya yang terpapar Omicron itu masuk sekolah pada Senin (3/1/2022).

Setelah itu, mulai Selasa (4/1/2022) hingga Jumat (7/1/2022), siswa itu tak masuk sekolah karena izin.

Acep mengatakan, pihaknya kemudian mendapat kabar dari orangtua siswa itu bahwa hasil tes usap PCR menyatakan bahwa yang bersangkutan terkonfirmasi positif Covid-19.

"Kami langsung melakukan koordinasi baik dengan Puskesmas, Suku Dinas Kesehatan (Jakarta Timur) untuk bagaimana langkah berikutnya," ujar Acep, Selasa (11/1/2022).

Terpisah, Lurah Cipinang Cempedak Abdul Muin mengonfirmasi bahwa siswa SMAN 71 yang terpapar Omicron itu adalah warganya.

"Ya, betul," kata Abdul melalui pesan tertulis.

Baca juga: Sekolah di Krukut Masih Digelar PTM 100 Persen meski 4 RT Zona Merah Covid-19

Abdul memastikan, siswa tersebut terpapar Omicron dari hasil pemeriksaan whole genome sequencing (WGS).

Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK Malaka, Machmuri Dede Pranoto belum bisa memberikan keterangan terkait varian Covid-19 yang menginfeksi satu siswanya itu.

"Hari Jumat ketahuan (positif) dan informasinya juga sore hari," kata Machmuri, Selasa (11/1/2022).

Akibat kejadian itu, PTM 100 persen di SMAN 71 dan SMK Malaka dihentikan lima hari, terhitung sejak Senin (10/1/2022) hingga Jumat (14/1/2022).

Keputusan itu mengacu Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri dan SK Kepala Dinas Pendidikan.

Baca juga: DKI Belum Bisa Batasi Jumlah Siswa Saat PTM 100 Persen karena Bertentangan dengan Kebijakan Pusat

Pelacakan kontak atau tracing juga telah dilakukan terhadap siswa, guru, hingga karyawan di dua sekolah itu.

Untuk sementara waktu, pembelajaran di SMAN 71 dan SMK Malaka diganti dengan pembelajaran jarak jauh.

PTM 100 persen di Jakarta jalan terus

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memastikan bahwa PTM 100 persen di Ibu Kota terus berjalan meski ditemukan kasus Covid-19 di sekolah.

Riza mengatakan, saat ini wilayah DKI Jakarta masih memenuhi syarat untuk menggelar PTM 100 persen.

"Sejauh ini Pemprov DKI Jakarta masih memenuhi syarat dilaksanakan PTM 100 persen terbatas," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa kemarin.

Baca juga: PTM 100 Persen di Bogor, Depok, dan Bekasi Ditunda, Jakarta Jalan Terus

Riza berujar, adanya kasus Covid-19 varian Omicron di SMAN 71 tidak lantas menunda seluruh proses belajar tatap muka di Jakarta.

Hal ini karena jumlah sekolah di Jakarta ada ribuan, dan masih banyak sekolah yang belum terdapat kasus Covid-19 varian Omicron.

"Masak satu dua sekolah (ditemukan Omicron), terus menutup ribuan sekolah?" tutur Riza.

Riza menambahkan, yang terpenting saat ini adalah skrining kesehatan terus dijalankan dengan maksimal dan protokol kesehatan di sekolah dijaga dengan baik.

"Kalau ada siswa atau tenaga pendidik, guru atau karyawan, yang positif Covid-19, sekolah akan ditutup selama lima hari, kalau kurang dari 5 persen (ditemukan kasus Covid-19)," ucap Riza.

"Kalau lebih 5 persen itu (ditutup) 14 hari, ya sudah kita ikuti aturannya," kata Riza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com