Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Kasus Perundungan Kembali Melibatkan Anak-anak

Kompas.com - 12/01/2022, 19:57 WIB
Joy Andre,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kasus perundungan atau bullying yang melibatkan anak-anak kembali viral di media sosial. Korban tampak diinjak-injak oleh sekumpulan anak yang diperkirakan usianya lebih tua dari korban.

"Twitter do your magic, bantu viralkan. Anak kelas 3 SD di-bully secara enggak manusiawi oleh anak kelas 1 SMP di perumahan Mutiara Gading Timur (MGT) Bekasi," tulis sebuah akun dengan nama pengguna @omtsur di media sosial Twitter.

Baca juga: Kronologi Kasus Bocah 7 Tahun di Pontianak Jadi Korban Perundungan hingga Berakhir Damai

Dalam rekaman video, korban yang memakai baju biru tampak tergeletak menangis di tanah sambil memegang bolanya. Terdengar pula suara yang diduga pelaku perundungan yang sambil merekam bocah berbaju biru tersebut.

"Camera invisible, camera invisible" ujar anak lain yang merekam anak berbaju biru.

Sembari menangis dan tak dapat berdiri, anak-anak lain yang mengelilingi korban dan terus merekam bahkan menirukan tangisan si korban.

"Jadi guys, hari ini kami akan membakar orang yang terjatuh," ujar anak lain yang terdengar dalam video tersebut.

Baca juga: Kasus Perundungan Bocah 7 Tahun di Pontianak Berakhir Damai, 4 Pelaku Kembali ke Orangtua

Saat dihubungi pada Rabu siang, Kapolsek Bantar Gebang, AKP Samsono mengatakan, pihaknya sedang menyelidiki kebenarannya dan baru mendapatkan informasi dari masyarakat.

"Kita dapat dari masyarakat. Masih dilidik dulu, belum ada laporan," jelasnya, Rabu (12/1/2022).

Kronologi perundungan

Kejadian perundungan terjadi di belakang cluster B, Perumahan Mutiara Gading Timur (MGT), Kota Bekasi.

Korban yang tengah bermain bola mulanya digangggu oleh DV yang menusuk-nusuk bokong AZ dan menyodoknya menggunakn kaki. Kemudian datang lagi ZE seorang siswa SMP yang ikut mengganggu AZ.

ZE berpawakan besar tanpa alasan menendang perut AZ yang tengah main bola hingga tersungkur. AZ kemudian menangis dan sesak napas hingga sulit untuk bangun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com