Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PTM 100 Persen di Jakarta Lanjut Terus meski Sebaran Covid-19 Terus Meluas di Sekolah

Kompas.com - 14/01/2022, 07:09 WIB
Sania Mashabi,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di Jakarta tetap akan berlangsung seperti sediakala meski penyebaran Covid-19 di sekolah meluas.

Berdasarkan data terbaru Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, ada temuan kasus Covid-19 di 10 sekolah di Jakarta per Kamis (13/1/2022). 

Temuan ini dikonfirmasi oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.

"Kemarin tujuh sekarang (Kamis) 10, in data yang kami terima," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis malam.

Riza membeberkan, ia belum mendapatkan informasi terkait varian virus corona yang tersebar di ke-10 sekolah tersebut. Apakah termasuk varian Omicron atau bukan.

Baca juga: Belasan Sekolah di Jakarta Hentikan PTM Sementara, Guru hingga Murid Terpapar Covid-19

Omicron sendiri merupakan salah satu varian virus Corona baru yang diyakini lebih cepat menular dibandingkan varian yang ada sebelumnya.

Meski ditemukan sejumlah kasus Covid-19 di sekolah, Riza menegaskan bahwa pihaknya belum bisa menghentikan PTM 100 persen di Jakarta karena terbentur aturan dari pemerintah pusat.

"Aturan yang ada dari Kementerian Pendidikan kan ada syarat PTM 100 persen terbatas. Dan kami DKI memenuhi syarat untuk itu," ujarnya.

"Kalau kami tutup nanti orang protes. Masa memenuhi syarat untuk PTM 100 persen, tapi (sekolah) ditutup," lanjut dia.

Baca juga: 7 Sekolah di Jaktim Hentikan Sementara PTM 100 Persen akibat Temuan Kasus Covid-19

Surat Keputusan Bersama 4 Menteri tentang penyelenggaraan PTM di masa pandemi Covid-19 menegaskan bahwa daerah dengan status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 1 dan 2 bisa menerapkan PTM 100 persen.

Jakarta sendiri saat ini berstatus PPKM Level 2.

Walaupun tidak menghentikan proses PTM secara keseluruhan, Riza menegaskan, Pemprov DKI Jakarta akan tetap memantau pelaksanaan PTM agar bisa berjalan lebih baik lagi.

"Mohon doa dan dukungan dari semua dan terutama bagi para orangtua, pastikan anak-anak kita pergi ke sekolah dengan tetep melaksanakan protokol kesehatan. Jangan main-main jangan mampir langsung pulang ke rumah," ucap Riza.

Baca juga: PTM Baru Digelar 2 Minggu, Pemprov DKI Sebut 10 Sekolah Temukan Kasus Covid-19

 

Adapun 10 sekolah yang ditemukan kasus Covid-19 selama belajar tatap muka 100 persen adalah:

1. SDN Ceger 02 Pagi (3 peserta didik)

2. SDN Susukan 08 Pagi (1 peserta didik)

3. SDN Jati 01 Pagi (1 peserta didik)

4. SMP Islam Andalus (1 peserta didik)

5. SMP Labschool Jakarta (1 pendidik)

6. SMPN 252 Jakarta (1 peserta didik)

7. SMAN 71 Jakarta (1 peserta didik)

8. SMA Labschool Jakarta (2 peserta didik, 1 pendidik)

9. SMAN 20 Jakarta (1 peserta didik)

10. SMKS Malaka Jakarta (1 peserta).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com