Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Berhamburan dari Gedung Tinggi di Jakarta Barat: Saya Kira Vertigo Kumat

Kompas.com - 14/01/2022, 19:27 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gempa bermagnitudo 6,7 di Sumur, Banten terasa hingga ke Jakarta Barat pada Jumat (14/1/2022) pukul 16.05 WIB.

Lidya (28) yang bekerja di salah satu gerai di pusat perbelanjaan kawasan Kembangan, Jakarta Barat, awalnya tidak menduga bahwa saat itu sedang terjadi gempa bumi.

"Saya kira awalnya vertigo saya kumat. Soalnya sampai mual dan pusing. Lalu, teman saya juga merasakan yang sama," kata Lidya di Jakarta Barat, Jumat.

"Tapi, lampu, air, dan benda-benda itu goyang semua," lanjut dia.

Baca juga: Gempa Magnitudo 6,7 di Sumur Banten, Guncangannya Terasa hingga Depok

Lidya mengaku tak langsung menyadari telah terjadi gempa. Ia menduga ada kendaraan besar yang biasa melintas di jalan di samping gedung mal tempatnya bekerja.

"Jadi kami pikir, ada truk atau mobil besar yang lewat di samping mal. Karena memang biasanya kalau ada kendaraan besar, di sini suka bergetar," kata dia.

Bahkan kata dia, para pengunjung mal terlihat bersikap biasa saja. Terlebih, tidak ada pengumuman evakuasi dari pengelola mal.

Beberapa menit kemudian, baru lah ia mengetahui ada gempa, setelah pengumuman dari pengelola.

"Tapi sayang, pengumumannya cuma pemberitahuan bahwa ada gempa saja. Tidak ada arahan evakuasi," kata dia.

Lidya pun bersyukur gempa tersebut tidak terlalu dirasakan, sehingga melukai dirinya dan orang-orang di skeitarnya, maupun merusak bangunan tempatnya bekerja.

Sementara itu, Yopi (24) salah satu karyawan di Gedung Berca, Slipi, Jakarta, terlihat masih berada di luar gedung setelah diguncang gempa.

Baca juga: Gempa Magnitudo 6,7 Guncang Banten, PLN Pastikan Sistem Kelistrikan Jawa-Bali Aman

"Iya tadi saya lantai 4, langsung turun. Semuanya turun. Karena kencang banget. Goyang-goyang," kata Yopi.

Yopi mengaku panik karena berdesakkan dengan banyak karyawan lain di tangga darurat.

"Semua panik kan, turun tangga. Lift-nya kan mati kalau gempa," pungkas Yopi.

Kepanikan juga dialami penghuni Apartemen Taman Anggrek di Tanjung Duren. Dini (36) saat itu sedang mengobrol dengan keluarganya di lantai 6.

"Lagi duduk tiba-tiba barang-barang goyang semua. Lampu keayun-ayun. Kita langsung turun," kata Dini.

Dini sempat membawa sejumlah barang penting seperti ponsel dan dompet. Dini mengaku masih akan terus menunggu di titik aman yang berada di luar gedung hingga dirasa aman.

Mengutip Twitter resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, @infoBMKG, gempa terjadi pada pukul 16.09 WIB.

BMKG mengatakan, gempa yang terjadi tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

"#Gempa Magnitudo: 6.7, Kedalaman: 10 km, 14 Jan 2022 16:05:41 WIB, Koordinat: 7.01 LS-105.26 BT (52 km BaratDaya SUMUR-BANTEN), Tidak berpotensi tsunami #BMKG," tulis BMKG.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pergaulan Buruk Buat Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi karena Konsumsi Narkoba...

Pergaulan Buruk Buat Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi karena Konsumsi Narkoba...

Megapolitan
Pria yang Tewas di Kamar Kontrakan Depok Tinggalkan Surat Tulisan Tangan

Pria yang Tewas di Kamar Kontrakan Depok Tinggalkan Surat Tulisan Tangan

Megapolitan
Pria di Cengkareng Cabuli Anak 5 Tahun, Lecehkan Korban sejak 2022

Pria di Cengkareng Cabuli Anak 5 Tahun, Lecehkan Korban sejak 2022

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Megapolitan
Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Megapolitan
Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Megapolitan
Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika dkk Terancam Empat Tahun Penjara

Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika dkk Terancam Empat Tahun Penjara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Megapolitan
Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Megapolitan
Alasan Chandrika Chika dkk Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Alasan Chandrika Chika dkk Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com