Kemauan bayar tarif pengguna KA adalah ekuivalen dengan kualitas pelayanan KA itu sendiri.
Sedangkan KA yang disubsidi dinamakan KA kelas ekonomi yang pentarifannya tersebut ditetapkan oleh pemerintah.
Penetapan tarif KA tersebut disubsidi oleh pemerintah dengan skema PSO. Selisih antara biaya produksi operator KA dan penetapan tarif pemerintah sebagai PSO.
Sebagai ilustrasi UMP 2021, Provinsi yang dilalui oleh kereta api:
(1) Sumatera Utara: Rp 2.499.423
(2) Sumatera Barat: Rp 2.484.041
(3) Sumatera Selatan: Rp 3.043.111
(4) Lampung: Rp 2.432.001
(5) DKI Jakarta: Rp 4.416.186
(6) Jawa Barat: Rp 1.810.351
(7) Jawa Tengah: 1.798.979
(8) Jawa Timur: Rp 1.868.777
(9) D.I. Yogyakarta: Rp 1.765.000
(10) Banten: Rp 2.460.996
Dari angka UMP tersebut Provinsi DKI Jakarta tertinggi dan DIY terendah.
Kalau dilihat dari kondisi UMP tersebut memang tidaklah adil apabila DKI dengan UMP tertinggi, namun porsi PSO juga tertinggi dari daerah UMP yang lebih rendah.
Kondisi tersebut dapat dicek tarif KRL eksisting di KRL Jogyakarta-Solo bertarif Rp 8.000 tarif flat ( jauh-dekat tarif sama). Sedangkan di Jabodetabek 25 km bertarif Rp 3.000.
Bila Solo – Yogyakarta berjarak 60 km kita gunakan tarif KRL Jabodetabek, maka tarifnya hanya Rp 7.000 bukan Rp. 8.000.
Demikian halnya tarif Yogya - Klaten bertarif Rp 8.000, bila menggunakan formulasi tarif KRL Jabodetabek hanya dikenakan Rp 3.000, tentunya perbedaanya sangat jauh.
Dengan adanya penyesuaian tarif di KRL Jabodetabek, paling tidak akan mendekati tarif keadilan dengan daerah lain dengan pelayanan moda KRL yang sama.
Kita akui biaya transportasi first mile dan last mile di Jabodetabek sangat mahal daripada tarif KRL itu sendiri.
Tarif parkir stasiun di Jabodetabek Rp 5.000 – Rp 6.000 untuk motor sedangkan Rp 9.000 – Rp 20.000 untuk mobil, sangat kontras dengan tarif KRL yang hanya Rp 3.000.
Jadi biaya KRL Rp 3.000 tersebut bila dibandingkan oleh biaya parkir pengguna KRL di stasiun-stasiun masih lebih murah.
Belanja transportasi harian tersebut belum dibandingkan dengan pengguna paratransit ojek online di stasuin KRL, yang tentunya tarifnya akan mahal lagi bila dibandingkan dengan tarif KRL.
Bila dibandingkan dengan dengan angkutan massal berbasis rel ke negeri tetangga, tarif KRL kita masih termurah Rp 3.000.
Di negara lain bila dirupiahkan; MTR Bangkok Metro Rp 15.851, Singapore MRT Rp 8.043, India Delhi/Mumbai/Chenai Metro Rp 7.225, India Kolkota Metro Rp 3.612, Taipei MRT Rp 4.186, Hongkong MTR Rp 5.638 dan negara lainnya berdasarkan konversi Bank Dunia tahun 2019.
Dibandingkan dengan di dalam negeri pun tarif KRL masih termurah, MRT Jakarta ( Lebak bulus – HI ) untuk 16 km Rp 14.000 dan KRL (Jakarta – Bogor ) untuk 50 km Rp 7.000 dan tarif Trans Jakarta Rp 3.500, masih lebih murah KRL Rp 3.000 untuk 25 km.
Sebagai pelayanan baru commuter line (KRL) tanggal 25 September 2021, stasiun Manggarai Baru (elevated) telah resmi beroperasi.
Stasiun-stasiun baru telah selesai dibangun dalam mendukung program DDT (rel dwi ganda), terdapat 18 stasiun baru dan upgraded: Manggarai Baru, Matraman, Jatinegara, Klender, Buaran, Klender Baru, Cakung, Kranji, Bekasi, Bekasi Timur, Tambun, Cibitung, Cikarang dan lintas barat: Palmerah, Kebayoran, Parungpanjang, Maja, Rangkasbitung.