JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah lonjakan kasus Covid-19 yang terus meroket di awal 2022 ini, Pemprov DKI belum punya niat menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) kapasitas 100 persen terbatas yang sudah diterapkan sejak 3 Januari lalu.
Padahal, kasus penularan Covid-19 di lingkungan sekolah terus meluas dengan jumlah 16 siswa dan 3 guru terpapar penyakit yang disebabkan oleh virus corona itu.
Sebanyak 15 sekolah, baik itu jenjang SD hingga SMA dan SMK pun terpaksa ditutup sementara imbas temuan belasan kasus Covid-19 tersebut.
Walau demikian, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, menyebut, temuan kasus ini masih sangat kecil dibandingkan jumlah sekolah dan peserta didik yang mengikuti PTM 100 persen.
Baca juga: Bertambah Lagi, Kasus Covid-19 Selama PTM di Jakarta Ditemukan di 15 Sekolah
“Jumlah sekolah di Jakarta (yang menggelar PTM 100 persen terbatas) itu 10.429 dan tidak bermaksud mengecilkan dan mengabaikan adanya 15 sekolah atau 19 kasus di PTM ini, namun demikian DKI masih memenuhi syarat melaksanakan PTM 100 persen,” ucapnya, Minggu (16/1/2022).
Syarat yang dimaksud Ariza ialah soal capaian vaksinasi Covid-19 di ibu kota bagi lansia yang harus di atas 50 persen, serta vaksinasi bagi tenaga pendidik dan siswa yang harus di atas 80 persen.
Sedangkan, capaian vaksinasi untuk pendidik di DKI sudah mencapai 89 persen, lansia lebih dari 71 persen, dan siswa sudah di kisaran 92 persen.
“Kemudian juga sebagaimana syaratnya adalah provinsi di level 1 dan 2,” ujarnya.
Sebagai informasi, DKI Jakarta kini masih menerapkan PPKM Level 2 sejak 4 Januari hingga 17 Januari 2022 mendatang.
Baca juga: Ditanya Soal Tunjangan Operasional, Wagub DKI Jawab dengan Pamer WTP 4 Kali
Lantaran masih berstatus PPKM Level 2 dan capaian vaksinasi Covid-19 yang memenuhi syarat, Pemprov DKI melalui Dinas Pendidikan hingga kini belum punya niat untuk merevisi kebijakan yang sudah dibuat.
Ariza pun hanya mengingatkan para orang tua untuk mengawasi dan mengingatkan anaknya untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan.
“Sekali lagi para orang tua, bapak ibu semuanya, ingatkan anak patuhi protokol kesehatan Covid-19 saat pergi ke sekolah maupun pulang kembali dari sekolah,” tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 15 sekolah di DKI Jakarta ditutup sementara imbas temuan kasus Covid-19.
Ariza menuturkan, kasus penularan Covid-19 di lingkungan sekolah terus bertambah.
"Terakhir 11 sekolah ditutup semebtara, sekarang jadi 15 sekolah," ucapnya di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (16/1/2022).
Baca juga: Wagub DKI: Vaksinasi Booster di Jakarta Capai 143.020
Ariza menuturkan, hingga hari ini sudah ada 19 kasus positif Covid-19 di lingkungan sekolah yang menggelar PTM 100 persen terbatas.
Rinciannya, sebanyak 16 di antaranya merupakan peserta didik atau siswa dan 3 lainnya adalah guru.
"PTM totalnya ada 19 kasus, jadi sekarang ada 15 sekolah yang ditutup sementara," ujarnya.
"Ada penambahan dari 12 kasus sekarang menjadi 19 kasus," tambahnya menjelaskan.
Berikut daftar 15 sekolah yang ditutup sementara gegara kasus Covid-19:
1. SDN Ceger 02 Pagi: 3 siswa
2. SDN Susukan 08 Pagi: 1 siswa
3. SDN Jati 01 Pagi: 1 siswa
4. SMP Islam Andalus: 1 siswa
5. SMP Labschool Kebayoran: 1 guru
6. SMPN 62 Jakarta: 1 guru
7. SMPN 252 Jakarta: 1 siswa
8. SMP Azhari Islamic School Rasuna: 1 siswa
9. SMAN 71 Jakarta: 1 siswa
10. SMA Labschool Kebayoran: 2 siswa dan 1 guru
11. SMAN 20 Jakarta: 1 siswa
12. SMAN 6 Jakarta: 1 siswa
13. SMA Pelita 3: 1 siswa
14. SMK Asisi: 1 siswa
15. SMKS Malaka Jakarta: 1 siswa
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul "15 Sekolah Ditutup Gegara Covid-19, Pemprov DKI Belum Punya Rencana Hentikan PTM 100 Persen".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.