Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alarm Bahaya dari Jakarta, Kasus Covid-19 Meningkat Signifikan dan Jadi Medan Perang Pertama Hadapi Omicron

Kompas.com - 17/01/2022, 06:56 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Melonjaknya kasus Covid-19 varian Omicron di Jakarta membuat Ibu Kota menjadi medan perang utama dalam menghadapi varian virus corona yang daya tularnya lebih tinggi daripada varian Delta.

Hal itu disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Indonesia.

"Sekitar 90 persen transmisi lokal (varian Omicron) terjadi di Jakarta. Kita harus persiapkan khusus DKI Jakarta sebagai medan perang pertama menghadapi Omicron dan harus kita pastikan kita menang," kata Budi lewat kanal YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (16/1/2022).

Baca juga: Menkes: Jakarta, Medan Perang Pertama Hadapi Omicron

Semakin banyaknya kasus Covid-19 yang ditemukan di Jakarta bukan saja karena banyaknya pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) yang datang ke Ibu Kota, melainkan juga adanya penularan secara lokal.

Pada 9 Januari 2022, Jakarta mencatat 393 kasus baru dalam sehari. Sebanyak 294 (74,8 persen) di antaranya adalah PPLN. Hanya 99 kasus (25,2 persen) yang merupakan transmisi lokal.

Saat itu, jumlah 1.885 kasus aktif Covid-19 di Ibu Kota juga didominasi oleh PPLN. Sebanyak 1.415 pasien (75,1 persen) merupakan PPLN, dan hanya 24,9 persen atau 470 pasien yang bukan PPLN.

Pada 15 Januari 2022, DKI Jakarta telah mencatat 720 kasus baru dalam sehari. Proporsi kasus baru antara PPLN dan non-PPLN pun terbagi rata, yakni 375 kasus PPLN (52,1 persen) berbanding 345 kasus transmisi lokal (47,9 persen).

Baca juga: Luhut Minta Waspadai Varian Omicron, Peningkatan Kasus di Jakarta Bisa Lebih Tinggi

 

Akibatnya, saat ini jumlah kasus aktif Covid-19 di Jakarta pun melonjak tajam menjadi 3.779. Jumlah itu naik lebih dari dua kali lipat dalam waktu seminggu.

Kini, jumlah pasien Covid-19 di Jakarta yang berasal dari PPLN berjumlah 2.443 orang (64,4 persen) dan non-PPLN 1.346 orang (35,6 persen). Dibandingkan pekan lalu, baik kasus aktif pada PPLN maupun non-PPLN, sama-sama mengalami kenaikan sekitar 800-1.000 orang.

 

PTM 100 persen

Adapun pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di Jakarta juga dikhawatirkan menjadi medium penyebaran Covid-19. Sebab, saat ini sudah ada beberapa murid dan guru yang terpapar Covid-19 selama pelaksanaan PTM 100 persen.

Saat ini, ada 15 sekolah di Jakarta yang guru dan siswanya terpapar Covid-19 selama pelaksanaan PTM 100 persen.

Tercatat ada 19 kasus yang ditemukan di 15 sekolah. Pemprov DKI pun menutup sementara 15 sekolah tersebut dari PTM 100 persen.

Baca juga: Luhut Tegaskan Belum Ada Kasus Kematian Covid-19 Akibat Varian Omicron

Dari 19 kasus yang ditemukan di 15 sekolah, 16 di antaranya merupakan siswa dan sisanya tiga kasus dari guru.

Kendati demikian, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria pun memastikan belum ada temuan siswa maupun guru positif Covid-19 akibat varian Omicron di 11 sekolah yang menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) dengan kapasitas 100 persen.

"Bukan Omicron, sekali lagi bukan Omicron," kata Riza Patria di Jakarta, Sabtu (15/1/2022), dikutip Antara.

Atas temuan tersebut, Riza meminta orangtua siswa selalu waspada terhadap penyebaran Covid-19 di masa belajar tatap muka 100 persen.

"Para orangtua, bapak ibu semuanya (diminta agar) patuh terhadap protokol kesehatan Covid-19 (ketika anak) pergi ke sekolah (dan saat) pulang kembali (dari) sekolah," tutur Riza.

Masyarakat diminta hati-hati

Riza pun meminta agar masyarakat Jakarta berhati-hati karena penularan transmisi lokal Covid-19 varian omicron hingga 15 Januari 2022 sudah menembus angka 153 kasus.

Baca juga: Antisipasi Puncak Kasus Omicron, Wapres Minta Warga Tidak Pergi ke Luar Negeri Dulu

Riza menyebutkan, 153 kasus penularan transmisi lokal tersebut merupakan angka yang tidak sedikit.

"Ternyata tidak sedikit ada penularan transmisi lokal, kami minta hati-hati karena ini gejalanya memang ringan, ringan tapi tidak boleh dianggap enteng," ucap Riza dalam rekaman suara, Minggu (16/1/2022). 

Riza juga meminta masyarakat agar tak kendur menerapkan protokol kesehatan. Ia juga meminta masyarakat tidak larut dalam euforia karena keberhasilan penanganan Covid-19 di Jakarta, sekalipun vaksinasi Covid-19 di Jakarta sudah cukup baik.

Dia mengajak warga yang belum divaksinasi segera mendapatkan vaksinasi Covid-19. Riza pun meminta warga yang sudah dijadwalkan mendapatkan jatah vaksinasi booster segera menggunakan haknya tersebut.

"Sekarang sudah dibuka vaksin booster khususnya untuk lansia, jadi mari untuk kakek nenek kita yang belum, kita segerakan bantu daftar dan antarkan untuk dapat vaksin," ucap Riza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com