Dia mengaku, perluasan area street race legal dilakukan agar tak ada joki yang melakukan balapan liar di jalanan.
Oleh karena itu, adanya balapan yang difasilitasi polisi dapat memunculkan bibit-bibit pebalap motor di Indonesia.
Menurut dia, komunitas roda dua yang ada di DKI Jakarta dan sekitarnya saat ini sudah cukup besar.
Baca juga: Street Race di Ancol Rencananya Hendak Digelar 2 Kali Dalam Sepekan
Sambodo menyebutkan, ajang balap di Ancol berlangsung dengan lancar.
Meski demikian, Sambodo tak menampik bahwa ada hal yang perlu dievaluasi oleh pihak kepolisian.
Salah satunya adalah masalah ketertiban penonton di lokasi.
"Ya mungkin evaluasinya adalah faktor penonton ya," sebutnya.
"Karena kan penonton sampai maju (ke arah lintasan)," sambung dia.
Agar penonton dapat semakin menjaga ketertiban, kepolisian akan menambah jumlah personel saat ajang serupa kembali dihelat.
Dia melanjutkan, ajang street race itu juga sempat terhenti lantaran hujan yang cukup deras. Setelah sempat terhenti, kegiatan itu terus berlanjut hingga rampung.
Baca juga: Animo Street Race Ancol Tinggi, Masih Ada yang Mau Daftar Saat Kapasitas Peserta Penuh
Syahril, peserta street race Ancol, menyampaikan masukannya untuk Polda Metro Jaya.
Syahril mengungkapkan, permukaan lintasan atau trek yang disediakan penyelenggara seharusnya lebih diperhalus lagi.
Sebab, permukaan trek itu dirasa kurang rata oleh para peserta alias joki motor.
Selain itu, dia merasa bahwa pit stop atau tempat tunggu para joki beserta kendaraannya terlalu sempit.
Ke depan, Syahril berharap polisi dapat menyediakan pit stop yang lebih besar lagi.