Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Besar Guncang Jakarta, Ancaman Megathrust Selat Sunda Jadi Nyata

Kompas.com - 17/01/2022, 10:10 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

Sumber BBC,Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Gempa berkekuatan magnitudo 6,6 yang terjadi di Sumur, Banten, Jumat (14/1/2022) lalu disebut-sebut dapat memicu “ancaman sesungguhnya” yang lebih besar.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono.

Menurutnya, gempa yang berpusat di 52 kilometer barat daya Sumur dengan kedalaman 10 kilometer itu sebenarnya terjadi di wilayah dengan aktivitas kegempaan relatif rendah.

Namun, aktivitas kegempaan rendah tersebut mampu memicu gempa di area sekelilingnya yang menyimpan potensi gempa tinggi.

“Gempa Ujung Kulon, Banten, kemarin sebenarnya bukan ancaman sesungguhnya karena segmen magathrust Selat Sunda mampu memicu gempa dengan magnitudo tertarget mencapai 8,7,” ujarnya, dilansir Antara, Sabtu (15/1/2022).

Baca juga: Gempa M 6,7 di Banten, Jurnalis hingga Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung DPR

Lebih lanjut ia mengatakan, tidak bisa diprediksi kapan gempa besar itu akan terjadi. Namun, potensinya ada.

Megathrust Selat Sunda yang patut diwaspadai

Potensi gempa besar di Selat Sunda sebenarnya sudah menjadi perbincangan sejak beberapa tahun terakhir. Hal ini dikenal dengan gempa megathrust Selat Sunda.

Sejarah mencatat, gempa besar yang diiringi dengan tsunami pernah terjadi di Selat Sunda, yakni pada tahun 1722, 1852, dan 1958. Tsunami terjadi pada tahun-tahun tersebut diakibatkan aktivitas gempa.

Kemudian di tahun 416, 1883, 1928, dan 2018, terjadi tsunami pasca erupsi Gunung Krakatau yang terletak di antara Pulau Jawa dan Sumatera.

Daryono mengatakan, gempa dan tsunami adalah proses alam yang tidak dapat diprediksi apalagi dihentikan.

“Namun, dalam ketidakpastian itu kita masih dapat menyiapkan upaya mitigasi konkret, seperti membangun bangunan tahan gempa, memodelkan bahaya gempa dan tsunami, kemudian menjadikan model ini sebagai acuan mitigasi”.

Baca juga: Cerita Pekerja Berhamburan ke Luar Gedung Pencakar Langit Saat Gempa Besar Guncang Jakarta dan Sekitarnya

Hal senada juga disampaikan oleh Pakar kegempaan ITB, Irwan Meilano.

Menurut Irwan, gempa yang terjadi di Banten akhir-akhir ini menjadi alarm yang menunjukkan bahwa sumber gempa megathrust yang dikhawatirkan oleh para ahli itu benar-benar aktif.

"Pesan yang perlu kita baca sama-sama, bahwa wilayah itu adalah wilayah yang aktif secara tektonik. Wilayah yang ingin bilang bahwa kami ini aktif dan berpotensi, dan buktinya gempa hari Jumat kemarin," ujar Irwan.

Langkah mitigasi yang tepat perlu dipersiapkan untuk menanggulangi dampak yang dapat terjadi akibat gempa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com