B menduga FNS dianiaya. Sebab, saat B menjenguknya, FNS mengaku kerap dipukuli di dalam penjara. Namun, B tidak menyebutkan pelaku yang memukul FNS.
"Jam 4 sore (sebelum meninggal), dia masih sempat ketemu aku. Di situ dia ngadu dia dipukuli. Jadi hampir setiap hari dia dipukuli," ujarnya.
B menjelaskan, FNS mulanya mendapat penanganan medis di RS Kramatjati pada 10 Januari 2022 karena keluhan sakit di sekujur tubuhnya.
Baca juga: 6 Sekolah di Jaksel Ditutup akibat Covid-19, Berikut Daftarnya
Selama beberapa waktu dirawat, kondisi FNS membaik dan dikembalikan ke dalam rutan Polres Jakarta Selatan.
"Di Rumah Sakit Polri, dia dikasih obat-obatan sama vitamin dan infus sebentar, habis itu dipulangkan lagi (ke tahanan)," kata B.
Tak lama setelah kembali ke rutan, FNS kembali mengeluhkan sakit di luka lebam di sekujur tubuhnya hingga ia harus kembali mendapatkan perawatan pada 12 Januari 2022.
"Tanggal 12 Januari, dia masuk rumah sakit lagi. Drop lagi. Tadinya mendingan, sudah bisa ngobrol. Kondisi sudah seperti lumpuh, tidak bisa jalan, kami ke sana (RS Polri), kemarin malam sampai dia (meninggal) jam 8 malam," kata B.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.