Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Shendy Adam
ASN Pemprov DKI Jakarta

ASN Pemprov DKI Jakarta

Wajah Baru Jakarta dan New Urban Agenda

Kompas.com - 17/01/2022, 10:55 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Hasil dari konferensi ini disebut Habitat Agenda Istanbul yang diadopsi oleh 171 negara, yang berisikan lebih dari 100 komitmen dan 600 rekomendasi.

Kembali berjeda dua dekade, Habitat III digelar tahun 2016 di Quito, Ekuador. Sebanyak 140 negara yang hadir dan terlibat menyepakati New Urban Agenda untuk mewujudkan pembangunan perkotaan yang berkelanjutan (sustainable urbanization).

Secara garis besar, NUA menawarkan pendekatan baru dalam membangun, mengelola, dan menata suatu kota.

Sesuai dengan tujuan utamanya, Cities for All, NUA berkomitmen untuk mendorong pembangunan kota dan permukiman yang lebih inklusif, non-diskriminatif, serta berkelanjutan.

Implementasi NUA di Jakarta

Sebelum melihat implementasinya di Jakarta, mari kita bedah dulu apa saja yang terkandung dalam NUA. Ada tiga visi bersama NUA.

Pertama, kota untuk semua, dapat diartikan kota yang inklusif dan tidak memarginalkan kelompok-kelompok tertentu.

Kedua, hak dan peluang yang sama bagi semua. Setiap penduduk kota dijamin hak dan peluang yang setara untuk menikmati kebebasan yang mendasar, sesuai dengan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia dan perjanjian internasional lainnya.

Ketiga, kota dan permukiman yang berkelanjutan. Visi bersama ini mencakup kota yang mampu memenuhi fungsi-fungsi sosial, partisipatif, serta berpedoman pada prinsip-prinsip kesetaraan dan responsif terhadap gender dan usia.

Untuk menuju visi bersama tersebut, ada prinsip dan komitmen yang dipegang dalam NUA: tidak menelantarkan seorangpun (leave no one behind); ekonomi perkotaan yang inklusif dan berkelanjutan; dan keberlanjutan lingkungan hidup.

Visi, prinsip dan komitmen NUA dapat kita lihat diejawantahkan dalam berbagai progam di Jakarta saat ini.

Salah satunya bisa kita lihat dari Community Action Plan (CAP) dan Collaborative Implementation Program (CIP) yang digunakan dalam penataan sejumlah kampung kota.

Kampung-kampung yang selama ini dianggap sebagai area kumuh dan dilekatkan beragam stigma, justru dirangkul dan dipenuhi hak-hak asasinya.

Lewat CAP dan CIP, tercermin visi untuk tidak menelantarkan seorangpun.

CAP dan CIP juga membuktikan bahwa pendekatan pembangunan partisipatif ternyata benar-benar bisa dilakukan.

Masyarakat menjadi subyek pembangunan dan terlibat aktif sejak perencanaan. Karena sejatinya masyarakat yang lebih tahu apa yang mereka butuhkan.

Dengan pendekatan partisipatif seperti ini, dilahirkan kebijakan dan pembangunan yang tepat sasaran.

Selain itu, tidak ada lagi keseragaman. Karena tidak ada satu pun solusi yang bisa berlaku generik di semua tempat.

Wajah baru Jakarta tidak melulu soal fisik. Ada aspek lain yang tidak kalah penting, yaitu kesetaraan dan keadilan sosial.

Bentuknya mungkin tidak bisa kita lihat layaknya potret infrastruktur megah dan menawan, tapi hadir dan dirasakan di hati masyarakatnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com