JAKARTA, KOMPAS.com - Manajer Proyek PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Arry Wibowo mengatakan, Kampung Susun Bayam akan ditempati oleh pekerja pendukung operasional Jakarta International Stadium (JIS) di Jakarta Utara.
"Memang ini stadion gede banget. Perlu fasilitas pekerja di mana sehari hari mereka berkolaborasi merawat (JIS), seperti cleaning service dan tenaga kerja, security dan lain-lain, harapannya bisa di tampung di situ," ucap Arry di JIS, Jumat (14/1/2022).
Pihaknya akan segera melakukan seleksi pekerja yang akan merawat bangunan stadion dan sekitarnya. Jakpro masih belum diketahui jumlah pasti pekerja yang akan tinggal di kampung susun tersebut.
"Nanti akan dilakukan mekanisme seleksi oleh Pemprov DKI, jadi kami menerima itu setelah diseleksi oleh Pemprov," lanjut dia.
Baca juga: Nasib Miris Warga Kampung Bayam yang Tinggal di Pinggir Rel Kereta akibat Tergusur Proyek JIS
Pantauan Kompas.com di Kampung Bayam, beberapa warga gusuran proyek JIS tampak bertahan di sekitar lokasi.
Mereka mendirikan bedeng-bedeng di sepanjang pinggir rel kereta api yang berada dekat bangunan proyek.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria sebelumnya mengatakan bahwa Kampung Bayam yang terdampak pembangunan JIS tersebut sedang ditata.
Penataan dimulai sejak Desember 2021 lalu dan diperkirakan selesai pada Maret 2022.
"Ya penataan Kampung Bayam itu sudah mulai Desember 2021-Maret 2022," ucap Riza saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (4/1/2022) malam.
Baca juga: Wali Kota Sebut Warga Kampung Bayam yang Digusur akibat Proyek JIS Sudah Diberikan Kompensasi
Dalam penataan itu, ada 135 unit rumah yang akan dibangun dalam sebuah konsep kampung susun. Kampung susun tersebut sejatinya mirip dengan rumah susun (rusun).
"Prinsipnya kawasan JIS akan kami tata sebaik mungkin karena ini tidak hanya menjadi ikon Jakarta tapi ke depannya akan menjadi kebanggaan kita memiliki stadion olahraga, stadion sepak bola berkelas internasional dan tidak kalah dengan stadion yang sudah ada di dunia ini," kata Riza.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menyoroti realisasi pembangunan Kampung Susun Bayam tersebut.
Menurut dia, Kampung Susun itu percuma dibangun jika tidak diperuntukkan bagi warga terdampak proyek JIS.
"Kalau ujung-ujungnya Kampung Susun Bayam untuk para pekerja pendukung JIS buat apa dilakukan CAP. Itu namanya menipu. Membohongi publik," kata Prasetio melalui keterangan tertulis, Senin (17/1/2022).
Baca juga: Warga Kampung Bayam Gusuran JIS Tinggal di Pinggir Rel, Wali Kota: Harus Koordinasi dengan PT KAI
CAP adalah community action plan (CAP) yang dilakukan sebelum pemerintah membangun sebuah fasilitas. Melalui CAP, pemerintah meminta masukan dari warga terkait proyek yang akan dibangun.
"Bilang saja dari awal warga Kampung Bayam digusur. Ganti juga istilah Kampung Susun Bayam," ujar dia.
Politisi PDI-Perjuangan ini mendesak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk memberikan tempat tinggal yang layak bagi warga Kampung Bayam.
Prasetio menilai warga tersebut tidak boleh dibiarkan hidup susah dengan rumah kumuh, apalagi dibangun di pinggir rel kereta api.
"Seringkali program Pemprov sekarang cuma bagus di kata-kata. Tapi kenyataannya buruk," ucap Prasetio.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.