JAKARTA, KOMPAS.com - Gerobak jualan milik Santi (50) sudah dua hari tidak bisa beroperasi pasca pengeroyokan yang berujung tewasnya seorang anggota TNI AD di kawasan Waduk Pluit, Jakarta Utara.
Sebuah gerobak dan dua etalase tampak tertutup terpal berwarna biru dan oranye. Di sekelilingnya ada garis polisi.
Seorang pedagang lain di lokasi, Tini (40), mengatakan Santi biasanya berjualan di sana dengan dibantu anaknya.
"Dia jualan sama anaknya. Biasanya buka sore, tutup subuh," ujar Tini saat ditemui di lokasi pengeroyokan TNI AD tersebut, Senin (17/1/2022).
Baca juga: Anggota TNI AD Tewas Dikeroyok di Jakarta Utara, Polisi Amankan Seorang Pelaku
Tini mengatakan, biasanya banyak warga yang berjualan di sekitar area Waduk Pluit tersebut, terutama pada hari-hari libur.
Bahkan, kata dia, para pedagang yang rata-rata menjual kopi itu ada yang berjualan hingga dini hari.
"Kalau hari Sabtu dan Minggu selalu ramai yang jual (kopi) sampai subuh. Ada yang buka siang tutup sore, ada yang bukanya sore tutupnya subuh," ujar Tini yang mulai berjualan siang hari.
Pantauan Kompas.com, petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) tampak berkeliling di sekitar Waduk Pluit memberi pengumuman kepada para pedagang.
"Mohon tidak ada lagi gerobak yang ada di sini sampai malam. Nanti malam tidak ada lagi kegiatan berjualan malam mulai dari hari ini," kata dia.