TANGERANG, KOMPAS.com - Percepatan vaksinasi Covid-19 dinilai belum efektif untuk mencegah penularan virus Corona saat pembelajaran tatap muka (PTM) berkapasitas 100 persen.
Diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang sudah menerapkan PTM berkapasitas 100 persen sejak 3 Januari 2022.
Oleh sebab itu, epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) Tri Yunis Miko menyarankan agar kegiatan belajar tatap muka ditunda.
Baca juga: UPDATE 16 Januari: Tambah 24 Kasus di Kota Tangerang, 150 Pasien Covid-19 Masih Dirawat
Tri mencontohkan, Inggris dan Amerika Serikat tetap mengalami peningkatan kasus Covid-19 meski cakupan vaksinasinya telah mencapai lebih dari 70 persen.
"Inggris saja dengan vaksinasi lebih dari 70 persen, Amerika lebih dari 70 persen, kasus Covid-19 terus meningkat karena Omicron. Kalau memang yang meningkat itu Omicron, wah, enggak bisa dicegahlah," ujar Tri, saat dihubungi, Senin (17/1/2022).
Tri menegaskan, Pemkot Tangerang harus menunda penerapan PTM 100 persen.
Hal ini dilakukan demi keselamatan masyarakat, khususnya siswa atau peserta didik.
"Ya beranilah menunda demi rakyat," ucapnya.
Tri mengatakan, penularan virus Corona varian Omicron tidak hanya mengancam kesehatan siswa, tetapi juga mengancam keselamatan jiwa saudara hingga orangtua.
"Bukan anak sekolah yang terancam, tetapi adiknya, anak yang berusia 6 tahun ke bawah, atau ayahnya, orangtua yang berusia lebih dari 50 tahun, orang yang punya komorbid atau orang yang belum divaksin," paparnya.
Baca juga: Kasus Covid-19 Naik di Kota Tangerang, Epidemiolog: Lebih Baik PTM 100 Persen Ditunda
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.