Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epidemiolog Sarankan PTM 100 Persen di Kota Tangerang Ditunda demi Keselamatan Masyarakat

Kompas.com - 17/01/2022, 15:16 WIB
Muhammad Naufal,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Percepatan vaksinasi Covid-19 dinilai belum efektif untuk mencegah penularan virus Corona saat pembelajaran tatap muka (PTM) berkapasitas 100 persen.

Diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang sudah menerapkan PTM berkapasitas 100 persen sejak 3 Januari 2022.

Oleh sebab itu, epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) Tri Yunis Miko menyarankan agar kegiatan belajar tatap muka ditunda.

Baca juga: UPDATE 16 Januari: Tambah 24 Kasus di Kota Tangerang, 150 Pasien Covid-19 Masih Dirawat

Tri mencontohkan, Inggris dan Amerika Serikat tetap mengalami peningkatan kasus Covid-19 meski cakupan vaksinasinya telah mencapai lebih dari 70 persen.

"Inggris saja dengan vaksinasi lebih dari 70 persen, Amerika lebih dari 70 persen, kasus Covid-19 terus meningkat karena Omicron. Kalau memang yang meningkat itu Omicron, wah, enggak bisa dicegahlah," ujar Tri, saat dihubungi, Senin (17/1/2022).

Tri menegaskan, Pemkot Tangerang harus menunda penerapan PTM 100 persen.

Hal ini dilakukan demi keselamatan masyarakat, khususnya siswa atau peserta didik.

"Ya beranilah menunda demi rakyat," ucapnya.

Tri mengatakan, penularan virus Corona varian Omicron tidak hanya mengancam kesehatan siswa, tetapi juga mengancam keselamatan jiwa saudara hingga orangtua.

"Bukan anak sekolah yang terancam, tetapi adiknya, anak yang berusia 6 tahun ke bawah, atau ayahnya, orangtua yang berusia lebih dari 50 tahun, orang yang punya komorbid atau orang yang belum divaksin," paparnya.

Baca juga: Kasus Covid-19 Naik di Kota Tangerang, Epidemiolog: Lebih Baik PTM 100 Persen Ditunda

Kemudian, Tri menyinggung soal langkah Pemkot Depok dan Bekasi yang telah menunda penerapan PTM 100 persen.

Kegiatan belajar tatap muka di Depok dan Bekasi ditunda, meski pemkot mendapat arahan berdasarkan surat keputusan bersama (SKB) empat menteri soal PTM 100 persen.

"Tapi kan Pemkot Depok dan Pemkot Bekasi menunda PTM 100 persennya. Itu berarti tidak apa-apa kalau menunda," sebutnya.

Tri menegaskan, PTM 100 persen di Kota Tangerang harus ditunda di tengah peningkatan kasus positif Covid-19 saat ini.

"Lebih baik ditunda," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Megapolitan
Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat 'Sunset'

Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat "Sunset"

Megapolitan
Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Megapolitan
Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Megapolitan
Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Megapolitan
Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Megapolitan
Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Megapolitan
Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Megapolitan
Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Megapolitan
Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Megapolitan
Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Megapolitan
Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com