Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Amankan 3 Orang Terkait Pengeroyokan Anggota TNI AD di Jakarta Utara

Kompas.com - 17/01/2022, 18:33 WIB
Tria Sutrisna,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi mengamankan tiga orang terkait pengeroyokan terhadap seorang anggota TNI AD berinisial S (23) dan dua warga sipil, di kawasan Waduk Pluit, Jakarta Utara.

Hal itu disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan ketika menjelaskan perkembangan terbaru penyelidikan kasus pengeroyokan tersebut.

"Tim masih bergerak, kan itu pengeroyokan pelaku lebih dari satu orang. Hari ini informasinya baru tiga yang diamankan," ujar Zulpan kepada wartawan, Senin (17/1/2022).

Baca juga: Anggota TNI AD Tewas Dikeroyok di Jakarta Utara, Polisi Amankan Seorang Pelaku

Menurut Zulpan, saat ini tim masih bergerak di lapangan untuk mengembangkan dan mengejar sejumlah tersangka lain dalam kasus pengeroyokan tersebut.

"Iya nanti kami kembangkan lagi. Mudah-mudahan tertangkap semua," kata Zulpan.

Adapun peristiwa pengeroyokan terhadap S terjadi pada Minggu (16/1/2021) dini hari. S tewas setelah ditusuk oleh pelaku setelah keduanya sempat baku hantam.

Selain itu, dua warga sipil yang akan melerai juga turut menjadi korban penusukan dan kini dalam kondisi kritis.

Kepala Unit Reskrim (Kanit Reskrim) Polsek Metro Penjaringan AKP M Fajar mengatakan, saat ini polisi sudah mengamankan seorang tersangka.

Baca juga: Sederet Fakta Pengeroyokan Anggota TNI AD hingga Tewas di Jakarta Utara, Diduga Dikeroyok 6 Orang dan Ditusuk

"Intinya sudah diamankan satu orang tersangka. Sekarang sedang mencari tersangka yang lain," ujar Fajar, Senin (17/1/2022).

Polisi terus mengejar para pelaku pengeroyokan lainnya.

Identitas para pelaku pun belum diungkapkan karena belum seluruhnya berhasil ditangkap dan agar tak mengganggu proses penyelidikan.

Fajar mengatakan, proses pencarian melibatkan tim gabungan yang dipimpin oleh Subdit Jatanras Polda Metro Jaya, Reskrim Polres Jakarta Utara dan Unit Reskrim Polsek Penjaringan.

"Pelaku masih kami cari, kalau dari yang sudah diamankan dia menyebutkan identitas yang melakukan penusukan, ya itu masih dicari orang yang dia sebutkan," ujar dia.

Baca juga: Gerobaknya Dikelilingi Garis Polisi Pasca-pengeroyokan Anggota TNI AD, Santi Tak Bisa Berjualan

Menurut Fajar, terdapat 10 saksi di tempat kejadian perkara. Keterangan yang didapatkan sesuai dengan pengakuan tersangka dan video amatir yang beredar.

"Masing-masing intinya ada yang dia lihat, ada yang enggak dia lihat," kata dia.

Sementara, barang bukti senjata tajam yang digunakan untuk menusuk korban juga masih dalam pencarian.

Namun, barang bukti lainnya seperti pakaian tersangka yang digunakan saat kejadian sudah diamankan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com