Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota TNI AD Meninggal Ditusuk: Polisi Tetapkan 1 Tersangka, Puspom TNI Turun Tangan

Kompas.com - 18/01/2022, 08:38 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang anggota TNI AD meninggal dunia usai dikeroyok dan ditusuk sekelompok orang tak dikenal pada Minggu (16/1/2022).

Tidak hanya menimpa seorang anggota TNI, dua warga sipil lainnya yang berusaha melerai perkelahian itu turut menjadi korban luka-luka.

Peristiwa itu terjadi di kawasan Waduk Pluit, Jakarta Utara, tepatnya di sekitar Taman Burung.

Berikut fakta-fakta kasus pengeroyokan dan penusukan anggota TNI AD tersebut:

11 saksi dan 1 orang tersangka

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Wibowo mengatakan, pihaknya telah memeriksa 11 saksi terkait kasus pengeroyokan dan penusukan seorang anggota TNI AD serta dua warga sipil.

Saksi tersebut terdiri dari warga biasa yang merupakan pedagang setempat dan satu orang rekan korban yang juga anggota TNI.

"Kami telah melakukan pemeriksaan terhadap 11 saksi. 10 saksi dari masyarakat biasa dan satu saksi dari rekan korban, TNI," ujar Wibowo di Markas Polres Metro Jakarta Utara, Senin (17/1/2022).

Baca juga: Polisi Periksa 11 Saksi Kasus Pengeroyokan Anggota TNI AD di Waduk Pluit

Wibowo mengatakan, dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa pelaku pengeroyokan berjumlah enam orang.

Salah satu pelaku yang sudah ditangkap berinisial R, yang berperan memiting korban. Kemudian, tersangka B memukul korban.

"Selanjutnya tersangka B yang masih DPO melakukan penusukan terhadap korban, yang mengakibatkan korban meninggal dunia," kata dia.

Berdasarkan keterangan saksi, korban anggota TNI bernama Sahdi (23) sedang minum kopi di sekitar lokasi kejadian, di kawasan Taman Burung, Waduk Pluit, Jakarta Utara, Minggu (16/1/2022).

Baca juga: Polisi Amankan 3 Orang Terkait Pengeroyokan Anggota TNI AD di Jakarta Utara

Tiba-tiba, datang rombongan pelaku yang menanyakan asal-usul orang yang mereka cari dari kelompok tertentu.

Saat kejadian, korban yang ditanya tidak menjawab sehingga dipukul oleh tersangka B yang dibalas pukul juga oleh korban.

"Pada saat korban balas pukul ini, langsung dipiting oleh tersangka R yang sudah kami amankan dan (korban) ditusuk oleh tersangka B," kata dia.

Wibowo menyebutkan, korban dan pelaku tidak saling mengenal dan tidak memiliki masalah.

Adapun korban merupakan anggota TNI dari kesatuan Yon Infantri 303 Garut. Dia berada di Jakarta untuk berobat dan melakukan terapi.

Saat peristiwa terjadi, korban bersama rekannya sedang minum kopi di lokasi kejadian.

Atas kejadian ini, polisi mengamankan tiga orang. Wibowo mengatakan, dari ketiga orang yang ditangkap, baru satu orang yang ditetapkan sebagai tersangka.

"Tiga orang kami amankan. Dari hasil pemeriksaan, satu orang ditetapkan sebagai tersangka dan dua orang hanya sebagai saksi," kata dia.

Wibowo menuturkan, dari tiga orang yang diamankan itu telah terbukti satu orang di antaranya merupakan tersangka.

Masih cari tersangka lain

Polisi juga masih mencari tersangka lain atas kasus tersebut.

Kepala Unit Reskrim (Kanit Reskrim) Polsek Metro Penjaringan AKP M Fajar mengatakan, saat ini polisi sudah mengamankan seorang tersangka.

"Intinya sudah diamankan satu orang tersangka. Sekarang sedang mencari tersangka yang lain," ujar Fajar, Senin (17/1/2022).

Fajar mengatakan, proses pencarian melibatkan tim gabungan yang dipimpin oleh Subdit Jatanras Polda Metro Jaya, Reskrim Polres Jakarta Utara, dan Unit Reskrim Polsek Penjaringan.

Baca juga: TNI Kawal Kasus Prajurit Tewas di Jakut, Panglima Andika: Kami Monitor, Tidak Intervensi

"Pelaku masih kami cari, kalau dari yang sudah diamankan dia menyebutkan identitas yang melakukan penusukan, ya itu masih dicari orang yang dia sebutkan," ujar dia.

Menurut Fajar, dari sejumlah saksi di tempat kejadian perkara. Keterangan yang didapatkan sesuai dengan pengakuan tersangka dan video amatir yang beredar.

"Masing-masing intinya ada yang dia lihat, ada yang enggak dia lihat," kata dia.

Sementara itu, barang bukti senjata tajam yang digunakan untuk menusuk korban juga masih dalam pencarian.

Namun, barang bukti pakaian tersangka yang digunakan saat kejadian sudah diamankan.

Puspom TNI turun tangan

Sebelumnya, Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI juga turut mendalami kasus ini.

Pantauan Kompas.com, tiga anggota Puspom TNI mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) yang telah dipasang garis polisi.

"Sedang pendalaman, dari Puspom TNI ditugaskan untuk mendalami kasus ini," ujar salah satu anggota Puspom di TKP, Senin (17/1/2022).

Dia mengatakan, pihaknya berkoordinasi dengan kepolisian terkait kasus tersebut.

Dengan demikian, Puspom TNI pun turun ke lapangan untuk mendalami kasus.

Menurut dia, terdapat tiga korban atas kejadian pengeroyokan tersebut. Salah satu korban adalah anggota TNI AD dan dua orang lainnya, yakni warga sipil yang sedang kritis di rumah sakit.

Kedua warga sipil tersebut berusaha melerai, tetapi turut menjadi korban.

"Korban TNI satu orang. Korban sama tersangka tidak saling mengenal," katanya.

Petugas Puspom tersebut membenarkan bahwa seorang pelaku telah tertangkap. Namun, kata dia, berdasarkan informasi yang baru diterimanya hingga saat itu, terdapat empat pelaku.

Saat kejadian dua orang menunggu di motor, sedangkan dua lainnya melakukan aksi pengeroyokan.

"Jadi korban di sini (TKP), tersangka datang, terus cekcok, sempat terjadi perkelahian," kata dia.

Menurut petugas Puspom, tersangka memiliki masalah dengan orang lain yang sedang dicarinya.

Sebelum kejadian, kata dia, para pelaku sempat mabuk-mabukan dari tempat lain dan datang ke TKP untuk mencari orang yang dimaksud.

"Ada yang ngompori, ketemu sama korban. Korban ditanya (orang yang dicari), korban diam saja. Terus korban dipukul, setelah korban dipukul tersangka, dibalas pukul. (Tersangka) jatuh, mengeluarkan senjata tajam, nusuk," kata dia.

Namun, dia memastikan bahwa antara korban dan tersangka tidak saling mengenal serta tidak memiliki unsur dendam.

"Tidak ada permasalahan. Kejadiannya spontan," kata dia.

Penuturan saksi

Hal senada dituturkan seorang saksi bernama Hendro (40). Dari jarak sekitar 20 meter, dia melihat ada empat orang yang memakai sepeda motor turun mencari orang.

"Waktu itu nanya-nanya orang sini, yang dicarinya siapa tidak mengerti. Cuma waktu itu ada yang lagi nongkrong, dia main tanya, enggak tahu yang diomongin apa, tapi main tusuk aja, kejadiannya seperti itu," ujarnya dia.

Hendro mengatakan, salah satu tetangganya yang bernama Soleh turut menjadi korban peristiwa tersebut.

Kejadian itu, kata dia, terjadi di depan warung dan pelaku menusuk pengunjung yang sedang nongkrong di warung tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com