Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ariyo Bimo. Dia menjelaskan, PSI tidak melihat apa yang dilakukan Anies sebagai bentuk sindiran kepada Ketua Umum PSI.
"PSI tidak merasa ungkapan apresiasi Pak Anies tersebut sebagai sindiran. Apresiasi ataupun kritik kan lebih baik dilihat apa adanya," kata Ariyo.
Baca juga: Sindir Giring lewat Nidji, Gaya Komunikasi Politik Anies Dinilai Mirip Jokowi
Ariyo menyebutkan, dalam hal ini yang paling tahu adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sendiri. Apakah bermaksud menyindir atau tidak sama sekali.
Dia juga tidak mengetahui secara jelas grup band Nidji diundang atas permintaan Anies atau oleh panitia pelaksana.
"Kalau masalah sindir menyindir, yang paling tahu ya Pak Anies sendiri, atau mungkin bisa ditanyakan kepada panitia pelaksananya," ucap Ariyo.
Bila Anies memang penggemar berat grup band Nidji, PSI siap untuk memberikan tanda tangan Giring Ganesha sebagai founder atau pendiri grup band yang tenar dengan lagu "Hapus Aku".
Baca juga: Anies Undang Nidji ke JIS, PSI Tawarkan Tanda Tangan Giring sebagai Pendiri Band Itu
"Tapi kami baru ngeh ternyata Pak Gubernur itu Nidjiholic. Nanti akan kami kirimkan tanda tangan founder-nya," tutur Ariyo.
Berselang beberapa waktu setelah penuturan Ariyo, Giring lantas mengunggah sebuah video singkat berdurasi 18 detik melalui akun Twitter miliknya, @Giring_Ganesha.
Dia mengunggah video dan memberikan keterangan akan ada yang tumbang Oktober 2022 nanti. Pernyataan Giring tersebut kebetulan bertepatan dengan berakhirnya masa jabatan Gubernur DKI Anies Baswedan.
Jangan kau dengarkan suara sumbang.
Oktober bakal ada yg tumbang.
Cepat-cepat lah kita tutup gerbang.
2024 Insya Allah Indonesia tidak akan masuk jurang.
???????? pic.twitter.com/eKujR3OoxF
— Giring Ganesha (@Giring_Ganesha) January 17, 2022
"Jangan kau dengarkan suara sumbang. Oktober bakal ada yg tumbang. Cepat-cepat lah kita tutup gerbang. 2024 Insya Allah Indonesia tidak akan masuk jurang," tulis Giring.
Dalam video tersebut, Giring juga mennyanyian yang meminta agar tidak mendengarkan "suara sumbang".
"Jangan kau dengarkan suara sumbang, sama-sama teriak perbaikan, bersatu kita teguh bercerai kita runtuh, merah putih di dalam dadaku," tulis Giring.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.