JAKARTA, KOMPAS.com - PT Jakarta Propertindo (Jakpro) mengklaim bahwa warga yang tinggal di bantaran rel kereta api di dekat Jakarta International Stadium (JIS) bukan warga Kampung Bayam yang tergusur karena proyek stadion.
Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Jakpro Nadia Diposanjoyo mengatakan, warga Kampung Bayam yang tergusur sudah ditangani dan menjalani proses permukiman kembali. Jumlahnya sebanyak 642 kepala keluarga (KK).
"Ini warga luar yang masuk ke sana dan seolah-olah bagian dari Kampung Bayam," ujar Nadia dalam klarifikasinya beberapa waktu lalu, dikutip Selasa (18/1/2022).
Berdasarkan data rekapitulasi penerima dana permukiman kembali dari PT Jakpro, per 18 Agustus 2021, terdapat 627 KK yang merupakan warga Kampung Bayam. Angka tersebut bertambah setelah ada verifikasi susulan.
"Jumlah total penerima dana permukiman kembali ada 642 KK," kata dia.
Nadia juga memastikan bahwa seluruh warga Kampung Bayam yang terdampak proyek pembangunan JIS telah menerima dana permukiman kembali tersebut.
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, seorang warga bernama Kasdiah (63) mengaku merupakan warga Kampung Bayam.
Dia pindah ke bedeng yang dibangun di bantaran rel kereta di dekat JIS usai rumah kontrakannya tergusur.
Baca juga: Warga Terdampak Proyek JIS Tinggal di Pinggir Rel Kereta, PT KAI Akan Lakukan Penertiban
Meskipun mengontrak, Kasdiah ber-KTP DKI Jakarta.
"Saya di sini (Kampung Bayam) sudah lama. Di bedeng sini ngontrak. Dulu di sana (tempat yang sudah digusur) juga ngontrak," ujar dia.